LampungCorner.com, PESAWARAN – Suasana penuh kehangatan terasa di Mapolres Pesawaran saat Kapolres Pesawaran, AKBP Maya Henny Hitijahubessy, menggelar buka puasa bersama insan pers dan anak yatim, Kamis (13/3/2025).
Namun, di balik kebersamaan itu, ada pesan penting yang disampaikan: menjaga Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilkada Pesawaran tetap kondusif, bebas dari hoax dan isu sara.
“Masih ada tugas besar yang harus kita jaga bersama, yaitu memastikan tahapan PSU berjalan dengan aman, tertib dan sejuk,” ujar Kapolres dalam sambutannya.
Menurutnya, di era digital saat ini, media sosial memiliki pengaruh besar terhadap opini publik. Informasi yang beredar begitu cepat, termasuk berita yang belum tentu benar. Oleh karena itu, peran jurnalis sangat krusial dalam menangkal hoax dan menjaga objektivitas pemberitaan.
“Rekan-rekan media harus menjadi benteng agar informasi yang tidak benar tidak cepat menyebar di masyarakat,” tegasnya.
Kapolres juga mengingatkan agar insan pers tetap mengedepankan kode etik jurnalistik dan menghindari pemberitaan yang berpotensi memprovokasi.
“Kami berterima kasih kepada teman-teman media yang telah membantu menjaga situasi tetap kondusif. Mari kita bersama-sama menjadikan PSU ini sebagai pesta demokrasi yang damai,” tambahnya.
Tak hanya berbicara soal pemilu, acara buka puasa bersama ini juga menjadi ajang kebersamaan dan kepedulian sosial. Kapolres menekankan bahwa kegiatan ini adalah wujud sinergi antara kepolisian dan jurnalis dalam mengayomi serta melayani masyarakat di Bumi Andan Jejama.
“Mari kita berikhtiar dan berdoa agar semua bisa menjalankan tugas dengan baik. Dengan doa anak yatim, semoga langkah kita ke depan diberi kemudahan dan kebaikan,” tutupnya.
Sementara itu, perwakilan media, Arul, menyambut baik ajakan Kapolres untuk menjaga netralitas dalam pemberitaan.
“Ini adalah bukti nyata sinergi antara Polri dan jurnalis untuk masyarakat. Kami berkomitmen menjalankan tugas sesuai kode etik jurnalistik agar PSU tetap damai,” tandasnya.
Acara pun ditutup dengan doa bersama dan santunan kepada anak yatim, menambah makna kebersamaan di bulan suci Ramadan. (*)
Editor: Furkon Ari
