Home / BANDAR LAMPUNG / KESEHATAN

Kamis, 8 Juli 2021 - 16:31 WIB

Kekurangan Suplai Oksigen: RSUS Tunda Operasi Ringan, Prioritaskan Pasien Covid-19

Wakil Direktur Rumah Sakit Urip Sumoharjo Saiful Haris. Foto: istimewa

Wakil Direktur Rumah Sakit Urip Sumoharjo Saiful Haris. Foto: istimewa

LAMPUNGCORNER.COM, Bandarlampung — Kekurangan pasokan oksigen dirasakan pihak Rumah Sakit Urip Sumoharjo (RSUS) sejak akhir Juni lalu.

Hal ini membuat RSUS mengeluarkan kebijakan untuk memprioritaskan penggunaan oksigen bagi pasien Covid-19.

Wakil Direktur RSUS Saiful Haris mengatakan, kelangkaan oksigen mulai dirasakan dengan semakin sedikitnya suplai yang diterima. Padahal, pasien Covid-19 yang dirawat di ICU sangat membutuhkan oksigen.

Suplai kebutuhan oksigen di RSUS biasanya hanya 1,5 ton per hari. Namun sekarang meningkat 2 ton per hari.

Sementara, pasoka  dari Pabrik Aneka Gas menurun. Dari per tiga hari sebanyak 4 ton, sekarang empat hari sekali. Itu pun hanya 3,5 ton.

“Jadi masalahnya dobel, pasien naik tapi pasokan oksigen turun,” ungkapnya saat dihubungi via telepon, Kamis (8/7/2021).

Saiful menerangkan, saat ini jumlah pasien Covid-19 di RSUS telah melebihi kapasitas yang disediakan, 165.

Berdasarkan data Kamis pagi, pasien Covid-19 mencapai 155 orang. Siang hari masuk kembali 16 pasien.

“Sebenarnya, tetap bisa ditampung. Tapi untuk dinaikan kapasitasnya, kita harus pastikan terlebih dulu pasokan oksigennya,” ujarnya.

Saat ini di ruang ICU ada enam pasien Covid-19 dengan menggunakan tekanan oksigen HSNC 50 liter per menit. Dibanding pasien di ruang biasa 5 sampai 10. Artinya 1 pasien ICU sama dengan 10 pasien biasa.

“Kalau tekanan oksigennya turun dapat membahayakan pasien. Jadi kita prioritaskan yang di ICU,” ungkapnya.

Karena kekurangan oksigen pula operasi bagi pasien dengan kategori tidak berat terpaksa ditunda.

“Tapi alhamdulillah kemarin ada tujuh pasien yang dioperasi. Hari ini terjadwal 4 pasien,” ujarnya.

Dia menceritakan sempat kejadian tabung oksigen sentral kosong sehingga dipakai tabung yang harus diganti tiap 1,5 jam.

“Ini sangat berisiko bagi nakes karena harus rajin memeriksa,” terusnya. (*)

Red

Share :

351 views

Baca Juga

BANDAR LAMPUNG

Soal Calon Pj Gubernur Lampung, Sekda Fahrizal: Kita Tunggu Sejam Lagi

BANDAR LAMPUNG

Simpan Sabu di Rumah, Polisi Bekuk Sepasang Kekasih asal Panjang

KESEHATAN

Stretch Mark pada Payudara Ibu Hamil, Apakah Bisa Hilang?

BANDAR LAMPUNG

Kejati Lampung Sita Dokumen Retribusi Saat Geledah Kantor BPPRD Bandarlampung

BANDAR LAMPUNG

ASN Pemkot Bandarlampung Sabar Ya, Anggaran Gaji Ke-13 Belum Cukup Alasannya

BANDAR LAMPUNG

Simpan Sabu di Mulut, Dua Oknum Satpol PP Pemprov Lampung Ditangkap

BANDAR LAMPUNG

Sutjiati Kelanaritma, Pesenam Blasteran AS yang Sabet 3 Medali di PON XX Papua

BANDAR LAMPUNG

Tujuh Orang Unila Ditangkap KPK, Tiga Sempat Diperiksa di Polda Lampung