LAMPUNGCORNER.COM, Pesawaran – Beberapa konsumen PDAM Pesawaran mengeluhkan mahalnya biaya langganan air. Bahkan, ada yang sampai memutuskan berhenti berlangganan.
Sementara, Direktur Utama (Dirut) PDAM Pesawaran Togatorop menjelaskan beratnya beban konsumen ini karena mereka sebelumnya menunggak pembayaran.
Tuti, warga Bagelen menerangkan, dirinya memutuskan tidak berlangganan lagi karena setiap bulan harus membayar Rp285 ribu.
”Dulu padahal standarnya Rp80 ribu. Pemakaian biasa aja. Masak bayar PDAM lebih mahal dari listrik. Listrik cuma Rp65 ribu. Mending pakai air sumur saja,” katanya, Selasa (8/6/2021).
Menurutnya, saat pandemi seperti sekarang mahalnya biaya air makin membuat kehidupan jadi sulit.
”Ada biaya beban juga, dipakai tak dipakai Rp45 ribu untuk pemakaian dari 0 hingga 10 meter kubik,” paparnya.
Terpisah, Togatorop menerangkan tak ada kenaikan tarif air sejak 2014. Konsumen yang mengeluhkan pembayaran mahal lantaran akumulasi tagihan.
“Yang dibayarkan pelanggan sesuai pemakaian kok. Kita tidak mungkin nambah-nambahin, bisa di-complain,” terangnya.
Untuk menertibkan pelanggan, PDAM saat ini melaksakanan Operasi Penertiban Air Minum (OPAM) kepada 9.000 pelanggan di tujuh kecamatan.
Kecamatan dimaksud yaitu Waylima, Gedongtataan, Kedondong, Wayratai, Waykhilau, Padangcermin, dan Punduh Pedada,
”Kita mulai (OPAM) dari Gedongtataan, nanti baru ke unit lain,” terangnya.
Dia meminta pelanggan rutin membayar air setiap bulan agar biaya tagihan tidak menumpuk. (*)
Red