Agar hujan tak turun di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) langit di beberapa wilayah ditaburi garam oleh Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara (Dispen AU).
Jumlah garam yang ditaburi sebanyak 2,4 ton dari semula 800 kilogram. Tujuannya untuk memodifikasi cuaca. Garam itu ditabur di atas Selat Sunda, Ujung Kulon, dan Lampung Timur.
”Untuk melaksanakan proses penyemaian awan melalui operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC), di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur (Jaktim), Senin (22/2/2021), pesawat CN-295 A-2901 Skadron Udara 2 Lanud Halim Perdanakusuma yang diterbangkan Kapten Pnb Riyo dan Kapten Pnb Iskandar mengangkut sejumlah garam 2,4 ton,” tulis TNI AU dalam akun Instagram resminya seperti dilansir lampungcorner.com dari detik.com, Selasa (23/2/2021).
Berton-ton garam itu ditebar dari ketinggian 10 ribu sampai 12 ribu kaki. Garam ditabur di awan yang berpotensi mengakibatkan hujan.
”Pada ketinggian 10.000 s/d 12.000 feet, pesawat CN-295 menabur garam di awan yang berpotensi mengakibatkan hujan di kawasan Selat Sunda, Ujung Kulon dan Lampung Timur sehingga hujan tidak masuk ke daerah Jabodetabek,” tulis TNI AU lagi.
Sebelumnya, TNI AU melakukan modifikasi cuaca agar hujan tak turun di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya. Hujan dipindah ke wilayah perairan.
”Teknologi modifikasi cuaca (TMC), nah ini kan kami tiga hari ini bekerja keras memindahkan hujan. Jadi TMC itu yang hujan kemungkinan jatuhnya di Jakarta, kami semai di daerah lautan, sehingga jatuhnya di laut. Pertumbuhan awannya kami modifikasi ditempat yang kami inginkan jatuh hujan,” kata Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) TNI AU Marsma TNI Indan Gilang Buldansyah seperti yang dikutip lampungcorner.com dari detik.com, Selasa (23/2/2021).
Menurut Indan, tidak turun hujan deras seperti yang terjadi di Sabtu (20/2/2021) berkat TMC. Kegiatan modifikasi cuaca ini dilakukan TNI AU bersama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).
”Makanya beberapa hari ini, setelah hujan deras hari Sabtu, tidak ada hujan. Bisa dikatakan karena kontribusi ini. Ini kegiatan bersama BPPT, teknologinya di BPPT,” ujar Indan.
Ia menerangkan, Minggu (21/2/2021) pagi, pesawat Casa C-212 milik TNI AU terbang dengan membawa 800 kg garam. Kemarin, TNI AU mengerahkan armada pesawat tambahan untuk memodifikasi cuaca, yakni CN-295.(dtc/red)