LampungCorner.com, PESAWARAN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pesawaran bersama Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung, memperkuat komitmen untuk membangun toleransi antarumat beragama dan meningkatkan kualitas pelayanan publik. Langkah ini menjadi salah satu upaya mendukung visi besar Indonesia Emas 2045.
Bupati Pesawaran, Dendi Ramadhona, menegaskan pentingnya menjaga toleransi di tengah tantangan global, seperti konflik geopolitik dan tekanan ekonomi. “Toleransi antarumat beragama harus terus kita tingkatkan, terutama untuk menghadapi berbagai tantangan masa depan. Ini adalah langkah menuju Indonesia Emas,” ujar Dendi saat menghadiri peringatan Hari Amal Bakti (HAB) ke-79 di Kantor Kemenag Pesawaran, Jumat (03/01/2025).
Dendi juga menyoroti peran strategis sumber daya manusia (SDM) dalam mendukung pelayanan publik yang maksimal. “Pelayanan publik tidak hanya soal infrastruktur, tetapi juga kualitas SDM yang konsisten memperhatikan sektor keagamaan. Guru, ulama, dan pemangku kepentingan harus bekerja sama membangun wilayah dengan mengedepankan toleransi,” tambahnya.
Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Pesawaran, Farid Wajedi, menegaskan pentingnya program yang mendekatkan pelayanan kepada masyarakat. “Kami berkomitmen untuk memberikan kontribusi besar kepada masyarakat dan tokoh agama demi mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. Pelayanan publik adalah kunci membangun kerukunan dan kesejahteraan,” ungkapnya.
Farid juga mendorong masyarakat untuk semakin dekat dengan agama sebagai fondasi menciptakan harmoni sosial. “Jika masyarakat hidup rukun, kesejahteraan akan menyusul. Kami ingin para tokoh agama menjadi panutan yang membawa kebaikan dan menghindari konflik sosial,” kata Farid.
Dalam rangkaian peringatan HAB ke-79, Kemenag Pesawaran mengadakan berbagai kegiatan, seperti bakti sosial, donor darah, olahraga, dan pemberian penghargaan kepada siswa berprestasi serta pegawai teladan. Upaya ini menjadi bukti nyata kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat dalam membangun kerukunan dan pelayanan yang inklusif. (*)
Laporan: Paggy
Editor: Furkon Ari