Perjuangkan Nasib, Puluhan Guru di Tubaba Geruduk Kantor Pemda dan DPRD

- Jurnalis

Senin, 8 Juli 2024 - 20:02 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Puluhan guru honorer saat aksi damai di kantor Pemda dan DPRD Tubaba, Senin (08/07/2024).

Puluhan guru honorer saat aksi damai di kantor Pemda dan DPRD Tubaba, Senin (08/07/2024).

LampungCorner.com, TUBABA – Puluhan guru honorer di Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba), Provinsi Lampung, menggelar aksi damai di kantor pemerintah daerah dan kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat.

Kedatangan puluhan guru yang tergabung pada Forum Guru Prioritas Pertama Negeri dan Swasta (FGPPNS) dari tingkat SD dan SMP tersebut, adalah untuk memperjuangkan nasib dan menuntut keadilan dalam perekrutan Aparatur Sipil Negara (ASN) khususnya Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

“Intinya hari ini kita mau memperjuangkan nasib kita, mencari hak kita selaku honorer di Tubaba, yang seharusnya kami mendapatkan hak kami sebagai guru honorer, apalagi kriteria kita sudah memenuhi syarat dan kita sudah tes untuk diangkat PPPK,” ujar Ketua FGPPNS Indah Suryani dari UPT SDN 19 Tulangbawang Tengah (TBT), Senin (08/07/2024).

Menurutnya, aksi damai yang dilakukan sesuai pada janji pemerintah untuk penuntasan seluruh honorer dan diangkat menjadi PPPK sebagaimana tercantum dalam Undang-undang nomor 20 tahun 2023 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN).

“Di Tubaba ini ada puluhan atau sekitar 43 guru honorer kategori prioritas 1 atau P1 yang sudah siap dibagi SK nya, tetapi justru belum juga dibagi. Padahal melihat contoh kabupaten lain sudah dibagikan SK, tetapi kenapa kita tidak. Saya P1 dari tahun 2021 dan saya sudah tes dan lulus, hampir 14 tahun sudah menjadi honorer. Jadi tolong kami minta keadilan, termasuk bagi rekan-rekan kami lainnya yang juga sudah masuk dalam data sejak 2021,” jelasnya.

Baca Juga :  Pemkab Tubaba Akan Gelar Ukom Pejabat Eselon II, BKPSDM : Proses Izin BKN dan Mendagri

Pihaknya, lanjut Indah Suryani, sudah melakukan audiensi di Pemda, namun hasilnya belum memuaskan. Pemkab mengeluarkan surat edaran yang ditandatangani oleh bapak Sekda, bahwa PPPK pendidikan hanya sejumlah 106 saja kuotanya tahun ini, sedangkan yang tes tahun 2021 masih menyisakan 496 tenaga pendidikan honorer yang belum terselesaikan.

“Tahun 2021 lalu Tubaba membuka PPPK sejumlah 1.001 sesuai PMK 212. Dan masih menyisakan 496 lagi yang belum diterima. Alasan dari Pemda Tubaba selalu karena anggaran dan anggaran, pejabat di Tubaba cuma bisa buat janji tapi sulit membuka formasi PPPK yang padahal sudah jelas diatur dalam Undang-undang, dan seperti kita ketahui aksi ini bukanlah kali pertama,” tegasnya.

Oleh karenanya, kata dia, pihaknya pun melanjutkan audiensi di kantor DPRD Tubaba sebagai perpanjangan tangan rakyat termasuk guru honorer yang memperjuangkan nasib untuk mendapatkan kehidupan lebih baik.

“Harapan kami untuk tahun ini yang sudah lulus bisa segera dibagikan SK. Kemudian, bagi rekan-rekan kami yang lainnya khususnya yang sudah mengikuti tes sejak 2021 sejumlah 496 orang agar tahun ini dibukakan kuota formasinya dan juga dapat segera diangkat menjadi PPPK seperti berita acara yang sudah dibuat pada aksi damai bulan Januari lalu,” harapnya.

Baca Juga :  Masyarakat Keluhkan Adanya Dugaan Aktivitas Pengecoran BBM, Begini Penjelasan SPBU

Menanggapi itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Tubaba Novriwan Jaya, menegaskan bahwa semua ada mekanisme dan melihat kondisi keuangan daerah.

“Tadi sudah kita jelaskan, kita sudah mengusulkan formasi nya, tetapi tentu kita menyesuaikan kondisi dengan keuangan pemerintah daerah. Kita juga tidak mungkin mengangkat tenaga honorer yang baru, karena yang sudah ada dalam database itu menjadi prioritas kita terlebih dahulu seperti yang disampaikan,” tuturnya.

Terpisah, Ketua Komisi III DPRD Tubaba Paisol, memastikan pihaknya akan mendukung aspirasi yang telah disampaikan para guru honorer.

“Kita akan melakukan rapat pimpinan, dan insyaallah sebelum acara paripurna mendatang akan disampaikan kepada Pj.Bupati atau Pemkab untuk dapat mempertimbangkan atau menerima tuntutan para guru honorer khususnya bagi yang sudah masuk pada P1 agar segera diberikan SK,” tandasnya. (*)

Laporan: Rian
Editor: Furkon Ari

Berita Terkait

Kirim 7 Atlet, FPTI Tubaba Raih Emas dan Perunggu MOCC
Disnakeswan Tubaba Sosialisasi Penanganan Daging Kurban ASUH Jelang Idul Adha
Tentukan Arah Pembangunan, Bapperida Tubaba Laksanakan Musrenbang RPJMD 2025-2029
Percepat Penurunan Stunting, TPPS Tubaba Rakor Bahas 5 Program Kemendukbangga
146 CJH Kabupaten Tubaba Resmi Dilepas Bupati, Kemenag : 10 CJH Menyusul
Sesuai Inpres, 100 Desa dan 3 Kelurahan di Tubaba Sudah Membentuk KMP
BPS Fokuskan Pembinaan Sektoral 6 OPD dan Canangkan 1 Desa Cantik, Target Masuk 10 Besar Nasional
Masyarakat Keluhkan Adanya Dugaan Aktivitas Pengecoran BBM, Begini Penjelasan SPBU
Berita ini 199 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 23 Mei 2025 - 21:55 WIB

Kirim 7 Atlet, FPTI Tubaba Raih Emas dan Perunggu MOCC

Kamis, 22 Mei 2025 - 19:21 WIB

Disnakeswan Tubaba Sosialisasi Penanganan Daging Kurban ASUH Jelang Idul Adha

Kamis, 22 Mei 2025 - 13:32 WIB

Tentukan Arah Pembangunan, Bapperida Tubaba Laksanakan Musrenbang RPJMD 2025-2029

Rabu, 21 Mei 2025 - 13:59 WIB

Percepat Penurunan Stunting, TPPS Tubaba Rakor Bahas 5 Program Kemendukbangga

Rabu, 21 Mei 2025 - 11:25 WIB

146 CJH Kabupaten Tubaba Resmi Dilepas Bupati, Kemenag : 10 CJH Menyusul

Berita Terbaru

Atlet FPTI Tubaba di Kejuaraan MOCC

TULANGBAWANG BARAT

Kirim 7 Atlet, FPTI Tubaba Raih Emas dan Perunggu MOCC

Jumat, 23 Mei 2025 - 21:55 WIB