LAMPUNGCORNER.COM, Bandarlampung — Dimulainya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat hari pertama di Bandarlampung, mendapat protes dari sejumlah pedagang Pasar Tengah, Tanjungkarang Pusat, Bandarlampung, Senin (12/7/2021).
Pasalnya, penyekatan tersebut dianggap akan berdampak terhadap omset para pedagang, yang terletak di Jalan Pemuda, Kelurahan Gunung Sari.
Salah satu pedagang Jovianto, mengatakan tidak mempermasalahkan peraturan PPKM darurat ini. Namun dirinya meminta solusi dan kebijakan terbaik untuk para pedagang yang terdampak.
“Untuk makan nasi saja susah, jadi dibantulah kami ini para pedagang. Datangi satu-satu kepala keluarganya dikasih makan. Setahun tutup saja kami siap, asal makanan dan vitamin disiapkan,” ujar Jovianto saat bersama pedagang lain melakukan protes, Senin (12/7/2021).
Selain itu, ia mengatakan pandemi ini jelas berdampak terhadap semua masyarakat. Tetapi para pedagang kecil juga harus diperhatikan, karena PPKM Darurat ini harus dibarengi dengan solusi.
“Karyawan kami butuh makan! Jangankan jaga kesehatan, untuk makan sehari saja mereka tiap hari harus bekerja,” ketusnya lagi.
Pedagang lain, Riko juga mengeluhkan adanya PPKM darurat ini. Ia berharap seharusnya diberi solusi, tidah harus menutup toko dan jalan tempat mereka berjualan.
“Kami telah menyediakan semua perlengkapan protokol kesehatan, seperti masker, tempat cuci tangan, sampai dengan thermogun sudah ada di toko kami. Tolong berikan kami solusi,” ungkap Riko.
Diketahui, PPKM Darurat mulai diberlakukan di Bandarlampung mulai Senin 12 Juli sampai 20 Juli 2021. Personel gabungan Polresta Bandarlampung melakukan penyekatan beberapa jalan protokol menuju pusat kota Bandarlampung. (*)
Red