Lampungcorner.com, Bandar Lampung – Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal menegaskan pentingnya disiplin menjalankan Standar Operasional Prosedur (SOP) Program Makan Bergizi Gratis (MBG) setelah ratusan siswa mengalami keracunan di sejumlah daerah.
“Selama tujuh bulan penuh ketika SOP dijalankan ketat, hasilnya zero kasus. Tapi begitu ada penurunan sedikit saja dalam penerapan SOP, langsung muncul persoalan,” tegas Mirza usai rapat evaluasi bersama koordinator Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dan Satgas MBG, Selasa (30/9/2025).
Mirza menuturkan, setiap bulan program MBG mendistribusikan lebih dari 28 juta porsi makanan bagi anak-anak sekolah.
Kasus keracunan baru tercatat pada 28 Agustus 2025, dengan total sekitar 500 siswa terdampak di tujuh lokasi berbeda.
Sebagian harus dirawat hingga dua hari, sementara lainnya mendapat perawatan ringan di puskesmas.
“Baru saja kami rapat mendengarkan laporan dari SPPG dan Satgas MBG. Kami lakukan evaluasi sekaligus menyiapkan langkah mitigasi agar kejadian serupa tidak terulang di kemudian hari,” ujarnya.
Gubernur menegaskan seluruh SPPG dan yayasan pelaksana MBG wajib kembali disiplin menjalankan SOP.
Ia juga menginstruksikan pengawasan berlapis mulai dari kepala daerah, dinas kesehatan, kader posyandu, puskesmas, hingga lembaga vertikal.
“Kejadian ini menjadi pelajaran penting. Mulai hari ini pengawasan dapur MBG harus lebih ketat agar kualitas program tetap terjaga,” tegasnya.
Selain itu, Mirza menyoroti persoalan ketersediaan bahan pangan lokal yang belum sepenuhnya mampu mengimbangi lonjakan kebutuhan program.
Ia mendorong Satgas MBG mempercepat kerja sama dengan koperasi dan kelompok tani agar distribusi bahan pangan lebih berkelanjutan.
“InsyaAllah dengan disiplin SOP dan perbaikan sistem, ke depan MBG kembali berjalan baik seperti tujuh bulan awal, zero kasus,” pungkas Mirza. (*)