LAMPUNGCORNER.COM – Investasi Lampung pada 2024 tak mampu mencapai target. Realisasinya hanya 74,54 persen.
Atau realisasi investasi Lampung hanya Rp9,66 triliun sementara targetnya mencapai Rp12,96 triliun.
Menanggapi hal ini, Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal mengatakan dibawah kepemimpinannya akan tetap menggenjot masuknya investasi ke Lampung.
“Karena investasi ini berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi. Karena dengan adanya investasi, maka penyerapan lapangan kerja akan bertambah,” kata Mirza, Rabu 16 April 2025 di Kantor Gubernur Lampung.
Namun Mirza mengungkapkan trobosannya untuk meningkatkan investasi Lampung pada tahun mendatang.
Salah satunya dengan menerapkan fokus pada investasi tingkatan kecil.
“Kita konsern investasi tingkatan kecil, kita ingin melakukan hilirisasi nilai tambah tapi bukan ditingkatkan pusat tapi di tingkat di kabupaten,” kata Mirza.
Namun tentu akan di tinjau kembali jenis investasi yang cocok untuk di Lampung kedepannya.
“Yang jelas investasi itu yang nggak bisa dikelola oleh orang Lampung, yang tidak ada di Lampung, yang tidak menganggu ekonomi masyarakat Lampung,” jelasnya.
Diketahui Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP) Provinsi Lampung, Intizam mengungkapkan persoalan yang membuat target investasi Lampung 2024 lalu tak capai 100 persen.
Ya seperti diketahui, realisasi investasi Lampung 2024 lalu hanya mencapai 74,54 persen. Di mana dari target Rp12,96 triliun hanya tercapai Rp9,66 triliun.
Intizam pada Rabu, 16 April 2025 mengungkapkan pada 2024 lalu kendala Lampung tak penuhi target investasi adalah target yang dipatok Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) yang terlalu tinggi.
“2024 nggak tercapai target, karena memang BKPM terlalu tinggi menetapkan target,” ujar Intizam.
Karenanya pada 2025 target investasi Lampung turun dibandingkan 2024 yakni sebesar Rp10,86 triliun.
“Target 2025 juga memang diturunkan oleh BKPM, menyesuaikan situasi kondisi ekonomi negara kita saat ini. Untuk target investasi Lampung saat ini Rp10,86 triliun,” katanya.
Seperti diketahui, investasi Lampung 2024 hanya terealisasi 74,54 persen. Di mana dari target Rp12,96 triliun hanya tercapai Rp9,66 triliun.
Intizam mengatakan realisasi Lampung 2024 didominasi penamam modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp7,21 triliun.
Sementara untuk penanam modal asing (PMA) sebesar Rp2,44 triliun.
“Jumlah presentase investasi Lampung pada 2024 lalu sebesar Rp9,66 triliun dengan PMDN sebesar Rp7,21 triliun dan PMA sebesar Rp2,44 triliun,” ujar Intizam dalam keterangannya.
Realisasi investasi PMA masih didominasi industri makanan dengan total investasi mencapai Rp1,29 triliun.
Disusul sektor tanaman pangan, perkebunan dan peternakan sebesar Rp338,46 juta.
Sementara untuk masing-masing daerah, realisasi PMA di Bandar Lampung sebesar Rp484,83 miliar; Lampung Selatan Rp650,27 miliar; Lampung Tengah Rp766,76 miliar.
Lampung Utara Rp8,4 miliar; Lampung Timur Rp123,41 miliar; Lampung Barat Rp10,5 juta; Pesawaran Rp11,35 miliar; Metro Rp140,81 juta; Pringsewu Rp229,50 juta.
Kemudian Tulang Bawang Rp15,81 miliar; Tulang Bawang Barat Rp26,78 miliar; Pesisir Barat Rp23,75 miliar; Way Kanan Rp197,82 miliar; Mesuji Rp7,03 miliar dan Tanggamus Rp96,20 miliar.
Sementara untuk PMDN, investasi yang masuk Bandar Lampung sebesar Rp1,61 triliun; Lampung Selatan Rp2,01 triliun; Lampung Tengah Rp1 triliun; Lampung Utara Rp197,93 miliar.
Kemudian Lampung Timur Rp340,43 miliar; Lampung Barat Rp179,06 miliar; Pesawaran Rp230,87 miliar; Metro Rp57,02 miliar; Pringsewu Rp78,91 miliar; dan Tulang Bawang Rp323,43 miliar.
Tulang Bawang Barat Rp53,35 miliar; Pesisir Barat Rp75,43 miliar; Way Kanan Rp147,85 miliar; Mesuji Rp468,64 miliar dan Tanggamus Rp438,77 miliar. (*)
