Masa Tenang Bikin Tak Tenang!

- Jurnalis

Selasa, 26 November 2024 - 15:13 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Rian Darma Putra, S.H

Rian Darma Putra, S.H

LampungCorner.com, TUBABA – Masyarakat sering kali mendengar istilah Masa Tenang. Di saat-saat ini, aktivitas kampanye politik diharapkan berhenti, dan suasana menjadi lebih kondusif. Namun, apakah Masa Tenang benar-benar menciptakan ketenangan bagi semua pihak?

Seperti halnya menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 27 November 2024 saat ini. Masa Tenang yang berlangsung selama 3 hari sejak sebelum hari pemungutan suara atau terhitung dari tanggal 24-26 November 2024, bertujuan untuk memberikan ruang bagi masyarakat untuk merenung, tanpa gangguan kampanye yang intens.

Bagi para pemilih, masa ini seharusnya menjadi waktu untuk memantapkan pilihan tanpa tekanan dari calon atau tim sukses. Namun, di lapangan, ketenangan yang diharapkan justru sering berubah menjadi ketegangan yang baru.

Salah satu hal yang menjadi sorotan adalah potensi penyebaran informasi yang tidak terverifikasi atau hoaks. Di Masa Tenang, meskipun kampanye langsung sudah berhenti, media sosial sering kali menjadi medan baru untuk perdebatan dan penyebaran berita palsu. Banyak akun anonim yang menyebar berita yang berpotensi menyesatkan, mengarah pada polarisasi dan ketidakpastian.

Baca Juga :  ADD di Tubaba Terkena Efisiensi Rp.2 Miliar

Masa Tenang memang menciptakan suasana di permukaan, namun ketegangan sosial justru bisa meningkat karena informasi yang saling bertentangan.

Bagi para calon dan tim sukses, Masa Tenang bukanlah waktu yang sepenuhnya “Tenang”. Bagi mereka, ini adalah masa untuk memonitor dan memastikan tidak ada serangan politik atau kampanye hitam yang muncul pada detik-detik terakhir. Beberapa tim sukses bahkan sering kali terlibat dalam debat sengit di balik layar mengenai cara terbaik untuk menjaga “Strategi Akhir” mereka.

Selain itu, larangan berkampanye atau melakukan kegiatan yang mendukung kandidat tertentu juga menambah beban psikologis bagi mereka yang telah terlibat dalam politik praktis.

Masing-masing calon tetap harus menjaga relasi dengan masyarakat, dan seringkali muncul tekanan dari berbagai pihak untuk mempertahankan dukungan. Masa Tenang ini justru kadang-kadang jadi waktu penuh stres.

Dari sisi pemilih, Masa Tenang seringkali memberikan kebingungannya sendiri. Walaupun tujuannya adalah memberi ruang bagi pemilih untuk merenung, banyak pemilih merasa justru lebih cemas dan bingung.

Apalagi, di era digital, Masa Tenang sering kali dilanggar secara tidak langsung melalui berbagai platform digital. Sering kali, meskipun tidak ada kampanye fisik yang terjadi, serangan informasi digital tetap berlangsung, dari meme yang bersifat satir hingga opini yang menggiring opini publik. Dengan begitu, meskipun ada regulasi yang membatasi aktivitas kampanye, ruang digital justru menjadi area abu-abu yang sulit dikendalikan.

Baca Juga :  Jelang Lebaran, Bupati Tubaba Sidak Pasar Pastikan Ketersediaan dan Harga Bahan Pokok

Masyarakat kini semakin terbiasa dengan informasi yang cepat dan instan. Karena itu, Masa Tenang, yang dimaksudkan untuk memberi waktu bagi pemilih untuk memilih secara lebih objektif, sering kali tidak efektif dalam memadamkan gejolak sosial yang terjadi di media sosial.

Masa Tenang memang dimaksudkan untuk menurunkan tensi politik menjelang pemilihan, namun dalam kenyataannya, ketenangan tersebut seringkali menjadi ilusi. Ketegangan yang terpendam di balik layar, ditambah dengan dinamika digital yang sulit dikendalikan, menciptakan suasana yang jauh dari tenang. Mungkin, yang sebenarnya diperlukan bukan hanya Masa Tenang, tetapi juga cara-cara baru untuk menciptakan keterbukaan, transparansi, dan dialog yang konstruktif, baik di dunia nyata maupun dunia maya. (*)

Penulis : Rian

Berita Terkait

Dukung Tubaba Q Sehat, Baznas Serahkan Bantuan Reagen Kolesterol dan Asam Urat
Pemkab Tubaba Beri Pelayanan Kesehatan Gratis Untuk Masyarakat
Silaturahmi dengan Bupati, Bek Timnas Indonesia U-17 Sampaikan Harapannya untuk Tubaba
Kelompok Tani Minta Kejaksaan Panggil Semua Pihak, Bongkar Revolving Sapi Banyak Pelanggaran
Dugaan Penggelapan Dana Revolving Sapi, Inspektorat Bakal Rekom Kejaksaan, Tokoh Masyarakat Nilai Pidana
Miliaran Dana Revolving Sapi di Tubaba Diduga Digelapkan, BPK Sebut Pelanggaran
Tersangka Baru Korupsi DPPKB Tubaba Ditetapkan Kejari
Temani Langkah Menuju Tubaba, Pemkab dan ITERA Gelar Audiensi Bahas Kerja Sama 
Berita ini 141 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 22 April 2025 - 19:47 WIB

Dukung Tubaba Q Sehat, Baznas Serahkan Bantuan Reagen Kolesterol dan Asam Urat

Selasa, 22 April 2025 - 19:43 WIB

Pemkab Tubaba Beri Pelayanan Kesehatan Gratis Untuk Masyarakat

Senin, 21 April 2025 - 20:37 WIB

Silaturahmi dengan Bupati, Bek Timnas Indonesia U-17 Sampaikan Harapannya untuk Tubaba

Jumat, 18 April 2025 - 14:11 WIB

Kelompok Tani Minta Kejaksaan Panggil Semua Pihak, Bongkar Revolving Sapi Banyak Pelanggaran

Rabu, 16 April 2025 - 20:43 WIB

Dugaan Penggelapan Dana Revolving Sapi, Inspektorat Bakal Rekom Kejaksaan, Tokoh Masyarakat Nilai Pidana

Berita Terbaru

Lampungcorner.com

Momentum Hari Raya Galungan, Polres Pringsewu Ajak Warga Jaga Kerukunan

Rabu, 23 Apr 2025 - 18:14 WIB