Lampungcorner.com, Bandar Lampung – Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi (BMBK) Provinsi Lampung mencatat hingga September 2025, sebanyak 40 dari 52 paket perbaikan jalan tahun anggaran 2025 sudah selesai dan diserahterimakan atau provisional hand over (PHO).
“Dari 52 paket perbaikan jalan tahun 2025, sudah 40 kegiatan yang PHO, tinggal 12 kegiatan lagi,” kata Kepala Dinas BMBK Lampung, M. Taufiqullah, Kamis (2/10/2025).
Selain itu, untuk pembangunan jembatan, dari target 21 unit, baru 6 yang sudah rampung diserahterimakan.
“Jembatan memang prosesnya agak lama karena memang memakan waktu, apalagi yang memerlukan jembatan penghubung. Tapi mudah-mudahan selesai tepat waktu,” jelasnya.
Sementara itu, Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal menegaskan komitmen pemerintah provinsi dalam memperbaiki kualitas infrastruktur.
Ia menargetkan mulai 2026, seluruh perbaikan jalan tidak lagi menggunakan aspal, melainkan rigid beton.
“Jadi 2026 nanti jangan ada lagi aspal di Lampung, kita ganti jadi rigid beton. Tahun depan kita akan fokus ke jalan yang ramai, kita buka jalan untuk ekonomi baru yakni pertanian dan pariwisata,” kata Mirza.
Menurutnya, langkah tersebut menjadi bagian dari upaya mencapai target jalan mantap 90 persen pada 2028 sesuai RPJMD Lampung 2025-2030.
“Saat ini jalan mantap di Lampung sudah 78 persen, lebih tinggi dari rata-rata nasional yang 75 persen,” sambungnya.
Meski begitu, Mirza mengakui masih ada jalan yang rusak dan perlu perhatian serius. Ia menyoroti tiga persoalan utama, yaitu strategi pembangunan, kualitas konstruksi, dan persepsi publik.
“Kita akan upayakan kualitas jalan bagus, seluruh masyarakat Lampung akan mengawasi, kalau kerja kita tidak baik, masyarakat akan menilai langsung. Saya apresiasi Dinas BMBK yang saat ini sudah bekerja dengan terbuka,” ujarnya.
Mirza juga berterima kasih kepada masyarakat Lampung yang bersedia memaklumi keterbatasan anggaran dan banyaknya pekerjaan yang harus dituntaskan. (*)