LampungCorner.com, LAMPUNG TIMUR – Ribuan warga tumpah ruah di Desa Muara Gading Mas, Kecamatan Labuhan Maringgai, Kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung, untuk merayakan tradisi Nadran 2025. Ritual syukuran laut yang berlangsung dari 31 Januari hingga 14 Februari ini bukan sekadar seremoni, tetapi juga wujud pelestarian budaya pesisir yang sarat makna.
Perayaan ini dimeriahkan dengan berbagai kegiatan keagamaan, olahraga, hiburan, dan ekonomi kreatif. Mulai dari istighasah, pengajian, senam bersama, color fun, festival kuliner, bazar UMKM, hingga pertunjukan musik band semuanya menyatukan warga dalam semangat kebersamaan dan syukur.
Wakil Bupati Lampung Timur, Azwar Hadi, memberikan apresiasi tinggi terhadap gelaran Nadran 2025. Menurutnya, tradisi ini tidak hanya memperkuat identitas budaya lokal, tetapi juga berpotensi menjadi daya tarik wisata unggulan daerah.
“Saya mengucapkan selamat kepada masyarakat Muara Gading Mas atas terselenggaranya Nadran. Ini adalah kekayaan budaya yang harus terus dijaga,” ujar Azwar Hadi.
Ia juga menegaskan komitmen pemerintah daerah untuk mendorong Nadran masuk dalam agenda resmi Kabupaten Lampung Timur.
“Festival ini bisa menjadi ikon wisata pesisir yang mendongkrak ekonomi lokal. Pemerintah akan berupaya agar Nadran menjadi event tahunan yang lebih besar dan menarik wisatawan,” tambahnya.
Ketua Panitia Nadran 2025, Dedi Cahyadi, berharap acara ini mendapat perhatian lebih dari pemerintah.
“Kami ingin Nadran mendapat dukungan penuh dari Dinas Pariwisata serta Dinas Perikanan dan Peternakan, sehingga bisa menjadi festival budaya tahunan yang lebih besar,” katanya.
Antusiasme masyarakat begitu tinggi dalam setiap rangkaian acara. Nadran bukan sekadar syukuran, tetapi juga momentum untuk memperkenalkan potensi wisata dan perikanan di pesisir Lampung Timur.
Dengan dukungan pemerintah dan partisipasi masyarakat yang besar, Nadran diharapkan tak hanya menjadi tradisi lokal, tetapi juga daya tarik wisata yang mengangkat ekonomi nelayan Muara Gading Mas. (*)
Editor: Furkon Ari
