LampungCorner.com, PESAWARAN – Perpustakaan Desa Purworejo, Kecamatan Negeri Katon, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung, yang dikenal dengan nama Purwopedia, sukses menorehkan prestasi gemilang di ajang bergengsi tingkat nasional.
Dalam Lomba Perpustakaan Desa/Kelurahan Terbaik Tahun 2025 yang digelar Perpustakaan Nasional RI, Purwopedia berhasil masuk 12 besar nasional, sekaligus menjadi satu dari tiga wakil terbaik Sumatera.
Prestasi ini tidak diraih begitu saja. Tim penilai nasional langsung turun ke lokasi untuk meninjau fasilitas fisik, koleksi buku, serta berbagai program unggulan Purwopedia. Mulai dari kegiatan literasi digital, ruang baca anak, ruang kreatif remaja, hingga program pemberdayaan ekonomi berbasis literasi.
Bupati Pesawaran melalui Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM, Joni Arizoni, menyampaikan apresiasi tinggi atas kepercayaan Perpusnas RI terhadap perkembangan perpustakaan desa.
“Perpustakaan desa bukan hanya pusat informasi, tetapi juga ruang publik yang mendukung pembelajaran, rekreasi, dan pemberdayaan masyarakat. Lomba ini menjadi wadah pertukaran praktik baik antar daerah untuk mengembangkan perpustakaan berbasis kebutuhan lokal,” ujar Joni, Rabu (10/9/2025).
Sementara itu, perwakilan tim penilai nasional, Dra. Woro Titi Haryanti, menegaskan bahwa perpustakaan desa memegang peran penting dalam membangun fondasi literasi nasional.
“Desa adalah ujung tombak pembangunan literasi. Ketika literasi desa kuat, kita optimis menyongsong Indonesia Emas 2045. Literasi bukan sekadar kemampuan membaca, melainkan modal masa depan,” tegasnya.
Woro juga memberikan apresiasi khusus untuk Purwopedia yang konsisten menjalankan program literasi dengan melibatkan masyarakat luas, mulai dari karang taruna, lembaga pendidikan, pesantren, hingga sekolah-sekolah.
Pj. Kepala Desa Purworejo, Dean Nugroho, menambahkan bahwa Purwopedia tidak sekadar tempat membaca, tetapi juga menjadi ruang pelatihan keterampilan dan penguatan ekonomi warga.
“Kami menghadirkan perpustakaan sebagai ruang belajar sepanjang hayat yang tumbuh bersama masyarakat. Inilah konsep perpustakaan hidup yang selalu berkembang,” jelasnya.
Dean juga menjelaskan bahwa setelah kunjungan lapangan, tahapan penilaian akan dilanjutkan dengan presentasi daring yang berbobot 30 persen. Nantinya, tiga perpustakaan terbaik dari tiap wilayah akan dipilih untuk melaju ke tahap final.
“Pemenang nasional rencananya akan diumumkan pada Oktober 2025,” pungkasnya. (*)
Editor: Furkon Ari
