LampungCorner.com, PESAWARAN – Program dan pembinaan berkesinambungan yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Pesawaran bagi pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) menunjukkan grafik yang baik.
Pasalnya, Pemkab Pesawaran melalui Dinas Koperasi, UMKM dan Tenaga Kerja telah mencatat pada tahun 2022 jumlah UMKM yang ada berjumlah 7.394 unit dan mengalami kenaikan pada tahun 2023 dengan jumlah 7.983 unit UMKM.
Jika dihitung skala pertumbuhannya, UMKM di Pesawaran bertambah sebanyak 589 unit UMKM pada tahun 2023 atau mengalami peningkatan sebesar 8 persen dari tahun sebelumnya, dan masih terus meningkat pada tahun 2024 ini.
Diketahui, pada tahun 2024 sejumlah manuver juga telah digerakkan Pemkab Pesawaran salah satunya melalui Tim bersama Kelompok Kerja Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) menyelenggarakan kegiatan Optimalisasi Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) oleh Pelaku UMKM.
Ketua Dekranasda Kabupaten Pesawaran, Nanda Indira mengatakan, kegiatan optimalisasi ini dilakukan dalam rangka mendorong pengembangan UMKM dengan mempercepat realisasi program kerja TPAKD yang fokus pada peningkatan akses keuangan bagi masyarakat.
“Sebagai forum koordinasi antar lembaga pemerintah, TPAKD berperan mendorong ketersediaan akses keuangan yang lebih luas, mencari terobosan pendanaan produktif, serta melibatkan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) dalam pembangunan ekonomi daerah,” kata Nanda Indira, Senin (30/09/2024).
Menurutnya, kemudahan akses perizinan dan sektor keuangan di Pesawaran bagi UMKM menjadi salah satu indikator bertumbuh pesatnya usaha kecil di Bumi Andan Jejama sehingga menciptakan output yang maksimal.
“Manuver ini menunjukkan Pemkab Pesawaran ingin mempertemukan kebutuhan bisnis antara pelaku usaha, mengetahui potensi-potensi kebutuhan bisnis dari sektor yang berbeda sehingga nantinya menghasilkan output berupa kemudahan bagi Para Pelaku UMKM pada sektor perizinan dan keuangan, serta menyusun agenda bersama dalam sinergi kelembagaan,” ujarnya.
“Hal-hal tersebut merupakan elemen penting dalam kaitan tumbuh kembang UMKM di Pesawaran, selain dari memberikan keuntungan berupa meningkatkan percepatan akses keuangan daerah dalam mendukung perekonomian daerah dan pemerataan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Pesawaran,” timpalnya.
Nanda menjelaskan, untuk Pesawaran sendiri ada beberapa UMKM yang hasil produksinya berpotensi menembus pasar internasional. Bukan rahasia umum UMKM di bidang fashion, makanan ringan, madu dan minuman herbal yang telah masuk pasaran Korea Selatan, Turki, Australia dan beberapa negara di Timur Tengah.
“Kerja sama pelaku usaha dan pemerintah sangat diperlukan guna pengembangan UMKM itu sendiri. Karenanya pemerintah telah menyiapkan instrumen-instrumen yang nantinya bisa dimanfaatkan pelaku usaha mewujudkan suksesnya UMKM di Tanah Andan Jejama,” pungkas Nanda.
Terpisah, Koordinator Ruang UMKM Provinsi Lampung, Tri Indah mengatakan, program dari Pemkab Pesawaran sudah sangat maksimal, hanya saja tidak semua pelaku UMKM faham regulasinya sehingga pihaknya akan melakukan pendampingan kepada pelaku UMKM agar mendapatkan apa yang sudah disediakan oleh pemerintah.
“Pemkab Pesawaran sudah sangat maksimal, hadirnya kami untuk memfasilitasi mereka mendapatkan kemudahan fasilitas yang diberikan Pemkab Pesawaran,” kata Tri.
Menurutnya, dengan kehadiran Ruang UMKM ditengah pelaku usaha diharapkan dapat membantu memajukan UMKM yang ada di Provinsi Lampung khususnya di Kabupaten Pesawaran.
“Ya, kami akan melakukan pendampingan kepada pelaku UMKM untuk dapat bersinergi dengan program Pemkab Pesawaran yang kita semua tahu memiliki program berjenjang sehingga dari tahun ke tahun jumlah UMKM Pesawaran meningkat,” tandasnya. (*)
Laporan: Paggy
Editor: Furkon Ari