LampungCorner.com, PESAWARAN – Pesawaran menghadapi lonjakan tajam kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) pada 2024, dengan total 506 kasus. Angka ini meningkat tiga kali lipat dibandingkan 2023 yang hanya mencatat 148 kasus.
Data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung, menunjukkan tiga kecamatan dengan kasus tertinggi, yakni Gedongtataan (151 kasus), Negerikaton (127 kasus), dan Way Lima (50 kasus). Kecamatan lain seperti Way Khilau (37 kasus), Teluk Pandan (33 kasus), dan Way Ratai (30 kasus) juga berkontribusi pada lonjakan ini.
Faktor Pemicu: Cuaca dan Kebersihan Lingkungan
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pesawaran, Dr. Media Apriliana, musim hujan dan lingkungan yang tidak bersih menjadi penyebab utama lonjakan kasus DBD. “Lingkungan yang mendukung perkembangbiakan nyamuk aedes aegypti memperparah situasi,” ujar Media saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (13/1/2025).
Untuk menekan penyebaran, pemerintah daerah sudah melakukan berbagai langkah, seperti fogging dan penyelidikan epidemiologi (PE). “Kami menggunakan alat fogging yang tersedia di 15 puskesmas serta milik pemerintah desa. Radius penyemprotan difokuskan hingga 100 meter dari lokasi kasus,” tambahnya.
Fogging Bukan Solusi Utama:
Meski fogging dapat membunuh nyamuk dewasa, efektivitasnya terbatas. Media menekankan pentingnya pemberantasan sarang nyamuk (PSM) dan penerapan strategi 3M Plus—menguras, menutup, dan mengubur barang yang dapat menjadi tempat berkembang biak nyamuk.
“Upaya 3M Plus ini harus melibatkan masyarakat dan pemerintah desa. Selain itu, penggunaan lotion anti nyamuk saat keluar rumah juga bisa menjadi langkah pencegahan,” tegas Media.
Peran Masyarakat Sangat Penting:
Kesadaran masyarakat menjadi kunci utama. Upaya pencegahan juga melibatkan siswa sekolah sebagai juru pemantau jentik (Jumantik). Media berharap kebiasaan hidup bersih dan sehat dapat menekan jumlah kasus DBD di tahun 2025.
“Harapan kami, kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan terus meningkat agar kasus DBD dapat ditekan,” pungkas Media. (*)
Laporan: Paggy
Editor: Furkon Ari
