LAMPUNGCORNER.COM – Komisi II DPRD Kota Bandar Lampung terus mendorong optimalisasi sektor perpajakan, khususnya dari hotel dan restoran, sebagai salah satu upaya meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Sektor ini dinilai memiliki potensi besar namun belum tergarap secara maksimal.
Anggota Komisi II dari Fraksi Gerindra, Muhammad Darmawansyah, menegaskan pentingnya penguatan pengawasan dan peningkatan kepatuhan pelaku usaha terhadap kewajiban pajak.
Menurutnya, realisasi penerimaan dari sektor hotel dan restoran masih belum optimal, baik dari sisi kepatuhan wajib pajak maupun sistem pemungutan yang digunakan.
“Kami harap Pemkot lebih serius menggali potensi-potensi pendapatan yang belum tergarap maksimal terutama pajak hotel dan restoran yang berkontribusi besar menarik PAD,” ujarnya Selasa (22/4/2025).
Menurutnya Komisi II akan terus mengawal kinerja Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait agar lebih transparan dan profesional dalam mengelola sektor pajak.
Kerja sama yang sinergis antara pemerintah dan pelaku usaha, menurutnya, menjadi kunci keberhasilan dalam mencapai target PAD.
Bukan hanya sekadar mengejar angka, yang lebih penting adalah bagaimana sistem pemungutan pajak bisa berjalan dengan baik, transparan, dan akuntabel.
“Karena itu, kami akan mendorong percepatan digitalisasi sistem perpajakan,” ujarnya.
Selain itu, Pemkot juga diminta lakukan pembinaan intensif kepada pelaku usaha, terutama melalui edukasi mengenai pentingnya membayar pajak daerah.
Ia menilai pendekatan persuasif dan dialogis dapat meningkatkan kesadaran serta kepatuhan wajib pajak.
“Kami ingin membangun kemitraan, bukan hanya menagih. Edukasi itu penting, agar pelaku usaha tidak merasa terbebani, tetapi justru ikut berkontribusi untuk pembangunan kota,” ungkapnya.
Darmawansyah mengatakan, saat ini pihaknya sedang menjajaki bagaimana daerah lain mengelola pajak, hal ini ini bisa menjadi referensi agar pengelolaan PAD semakin efektif.
“Kalau PAD ingin meningkatkan harus belajar, inovasi yang didapat dari daerah lain akan kita bawa agar bisa diterapkan di Bandar Lampung,” katanya. (*)
