LAMPUNGCORNER.COM, Malang— Kecelakaan maut terjadi di Jalan Raya Dusun Simpar, Desa Wringinanom, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, Jawa Timur pada Rabu (26/5/2021) sekitar pukul 13.35 WIB.
Mobil maut berplat N 9610 BD yang mengangkut rombongan sebanyak 14 orang menabrak pohon yang ada di pinggir jalan. Saat itu kendaraan tersebut melaju dari arah Lumajang menuju Malang.
Dari 14 orang dalam rombongan itu, tujuh orang di antaranya dinyatakan tewas. Sedangkan tujuh orang lainnya mengalami luka parah.
Mereka adalah rombongan yang baru saja pulang dari Desa Ranupane, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang usai menghadiri acara arisan keluarga di sana.
Seperti dilansir dari rilis.id (group lampungcorner.com), Ketujuh orang yang tewas atas peristiwa tersebut yakni Sumiati (59), Tuni (59), Anik Andriayani (56) Luluk Herwawati (55), Atik Rositah (51), dan Dahayu Ainun Condro (8), Elisa Wiji Utami (44).
Sedangkan korban lain yang mengalami luka berat yakni Satiyaning (23), Niswana Ilma (15), Istikomah (36), Sutrisno (52), Khansa (7), dan sopirnya, Muhammad Asim (44).
Semua korban itu adalah warga Desa Ledoksari, Kecamatan Tumpang. Kecuali sopirnya, warga Desa Ranupane, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang.
Kapolres Malang, AKBP Hendri Umar mengatakan, kejadian berawal ketika mobil pick up tersebut melaju kencang dari arah Lumajang menuju Malang. Tiba-tiba mobil tersebut lepas kendali dan menabrak pohon di pinggir jalan sebelah kiri.
“Tabrakan mengakibatkan beberapa penumpang di bak belakang terlempar ke selokan pinggir jalan. Tapi beberapa orang lainnya, termasuk sopir tetap berada di kendaraan,” ungkap Hendri saat dikonfirmasi, Rabu (26/5/2021).
Dari sekian korban kecelakaan maut itu, beberapa korban dirujuk ke Rumah Sakit Saiful Anwar Malang, Rumah Sakit Sumber Sentosa, dan beberapa yang lain dirujuk ke Puskesmas Tumpang.
“Tapi, korban yang tewas sudah dikembalikan ke rumah duka malam ini untuk dimakamkan,” tuturnya.
Sementara itu, Kasatlantas Polres Malang, AKP Agung Fitriansyah mengatakan pihaknya masih melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk memastikan penyebab kecelakaan tersebut.
“Saat ini kami masih olah TKP di lokasi kejadian. Tapi kami belum bisa menjelaskan penyebab pasti kecelakaannya. Dugaan sementara antara rem blong atau sopir mengantuk,” bebernya.
Namun, ujar Agung pihaknya sudah memastikan bahwa mobil pikap tersebut mengalami kecelakaan tunggal karena tidak ditemukan benturan dengan kendaraan yang lainnya.
“Dari bukti-bukti olah TKP tidak ditemukan benturan dengan pengendara lain. Jadi (penyebab kecelakaan) sementara masih kami proses,” pungkasnya. (*)
Red