LAMPUNGCORNER.COM – Keberadaan PTPN I Regional 7 dan PTPN IV Regional 7 yang berkantor pada satu gedung (Gedung Eks. PTPN VII) menjadi perekat untuk penyelenggaraan berbagai acara layanan publik.
Salah satunya adalah pelaksanaan Salat Idul Fitri 1446 H yang berlangsung di lapangan Masjid Baitunnabat Komplek Perumahan Karyawan di Bandar Lampung, Senin (31/3/25).
Melalui Panitia Peringatan Hari Besar Islam (PHBI), Salat Lebaran Puasa ini mengambil tema tentang Hari Kemenangan.
Prosesi salat Id yang dimulai pukul 7.00 itu diimami Ustadz Muhammad Ridwan yang sekaligus sebagai penyampai khotbah. Region Head PTPN I Regional 7 Tuhu Bangun hadir bersama beberapaa pejabat utama, baik dari PTPN I maupun PTPN IV.
Ratusan jemaah yang terdiri dari karyawan dan masyarakat sekitar mengikuti ibadah penutup amaliah Ramadan yang diakhiri dengan ramah tamah halal bihalal saling memaafkan.
“Atas nama pribadi, keluarga, dan seluruh karyawan PTPN I Regional 7, saya Tuhu Bangun menyampaikan selamat hari raya Idul Fitri 1446 Hijriyah/2025 Masehi. Segala syukur kami haturkan kepada Allah SWT. yang telah memberi kesempatan kepada kita bisa bertemu Lebaran tahun ini. Sebagaimana kata para ‘Alim, bahwa Idul Fitri membawa kita kepada kesucian dan kemenangan, maka saya mengajak kita semua untuk mengukir etape hidup berikutnya dengan catatan terbaik, positif, memberi manfaat, dan penuh keberkahan,” kata Tuhu Bangun.
Tuhu Bangun menambahkan, bagi PTPN I Regional 7, Idul Fitri 1446 Hijriyah adalah momen yang sangat penting untuk dipegang teguh. Sebab, kinerja perusahaan di tahun 2024 yang dinikmati pada tahun 2025 ini merupakan catatan kinerja terbaik selama 10 tahun terakhir.
Sebelumnya, kata Tuhu Bangun, perusahaan mengalami perlambatan kinerja yang cukup dalam, bahkan sempat kesulitan untuk operasional normal.
“Kita sangat wajib bersyukur kepada Allah SWT., Tuhan Yang Maha Esa yang masih memberi kesempatan untuk bangkit kembali. Ini adalah buah dari segala ikhtiar lahir batin, siang malam dengan seluruh kemampuan yang ada. Untuk itu, sekali lagi mari kita syukuri nikmat Tuhan ini. Sebab, apa yang kita dapatkan ini semata atas kehendak Allah. Sedangkan gerak operasional fisik kita mungkin hanya punya porsi satu persen saja. Mari kita kuatkan ikhtiar langit kita dan dukung dengan kerja keras secara fisik,” kata dia.
Sementara itu, Ustaz Muhammad Ridwan dalam khotbahnya menyampaikan beberapa kearifan agama tentang makna Idul Fitri sebagai selebrasi kemenangan.
Kemenangan yang dia maksud, adalah keberhasilan setiap muslim yang mampu bertahan dalam terpaan rasa haus dan lapar, menekan hawa nafsu dan syahwat, melawan kemalasan sehingga kuat menjalankan amaliah sunnah tambahan, dan terbukanya ruang hati untuk berbagi kepada sesama.
“Sebagai manusia biasa, kita tentu berat melaksanakan puasa seharian dalam jangka sebulan penuh. Kalau tidak berbasis kepada ketakwaan, rasanya tak sanggup kita laksanakan. Tetapi, faktanya kita mampu. Itu artinya, kita telah menang dalam pertempuran melawan hawa nafsu. Inilah arti dari kemenangan sebagaimana ditulis dalam tema Idul Fitri kita saat ini, yakni “Momen Kemenangan Tingkatkan Persaudaraan dan Ketaqwaan”,” kata dia.
Ridwan menjelaskan sebagai hamba Allah kita harus taat dan patuh kepada-Nya. Kita harus menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Kita juga harus berbakti kepada kedua orangtua, menjaga mereka, dan mematuhi nasihat mereka.
Berbakti kepada orangtua adalah salah satu cara untuk menunjukkan ketakwaan kita kepada Allah. Dengan berbakti kepada orangtua, kita dapat memperoleh ridha Allah dan mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS adalah contoh teladan bagi kita dalam berbakti kepada orangtua.
Mereka berdua menunjukkan kesabaran dan ketakwaan yang tinggi dalam menjalankan perintah Allah dan mematuhi nasihat orangtua mereka.
“Idul Fitri adalah hari kemenangan bagi kita semua. Kita harus menyambut hari ini dengan hati yang gembira dan penuh rasa syukur. Kita harus juga memperkuat ketakwaan kita kepada Allah dan orangtua, serta mempererat hubungan kita dengan keluarga dan masyarakat, pungkasnya (*)
