LAMPUNGCORNER.COM, Bandarlampung — Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Lampung Reihana buka suara terkait aksi penggeroyokan yang dialami Rendi Kurniawan, tenaga kesehatan (Nakes) Puskesmas Rawat Inap Kedaton.
Dalam WhatsApp Grup Covid 19 Provinsi Lampung, Reihana membantah bahwa keluarga pasien Covid-19 yang diduga menjadi pelaku penggeroyokan adalah kerabatnya.
“Saya sebatang kara di Lampung. Tidak punya siapa-siapa,” tulis Reihana, Senin (5/7/2021).
Reihana akan mengklarifikasi hal itu kepada keluarga pasien pada hari ini. Ia juga meminta kepada media untuk meluruskan pemberitaan tersebut.
“Jangan sembarang menyebutkan nama. Bisa saya tuntut pencemaran nama baik kalau yang disebut Reihana saya,” ujarnya.
Sebelumnya, Rendi Kurniawan mengaku dikeroyok keluarga pasien Covid-19 pada Minggu (4/7/2021).
Saat itu, lanjut Rendi, pelaku datang untuk meminjam tabung oksigen untuk dibawa pulang. Namun, ia menolak dan meminta agar pasien yang membutuhkan oksigen tersebut, langsung dibawa ke Puskemas Kedaton guna mendapatkan perawatan. Pelaku itu justru langsung marah.
“Kok kamu ngomongnya gitu enggak sopan, saya ini kerabatnya Reihana,” kata Rendi menirukan pernyataan salah satu pelaku penggeroyokan.
Tak lama berselang, Rendi kemudian diajak berkelahi di luar puskesmas dengan salah seorang yang disebut-sebut sebagai oknum aparat. Karena menolak, Rendi malah langsung dipukuli.
“Saya berusaha menangkis, tapi dia pikir saya melawan. Bahkan ada rekan pelaku yang mengambil batu untuk mengganjal pintu (untuk membantu memukuli Rendi). Rekan-rekan saya langsung melerai,” tuturnya lagi sambil sesekali terlihat menahan sakit.
Akibatnya, Rendi mengalami sejumlah luka di bagian tubuhnya, terutama pada kepala. Ia juga mengaku trauma atas peristiwa tersebut. (*)
Red