LAMPUNGCORNER.COM, Bandarlampung – Sebagian warga Rajabasa, Bandarlampung tengah harap-harap cemas menanti janji kontraktor Mal Living Plaza untuk membangun talut dan embung di kawasan rawan banjir tersebut.
Pembangunan Living Plaza yang berlokasi di Jalan ZA Pagar Alam Bandar Lampung, lokasi tersebut merupakan salah satu daerah rawan banjir saat musim penghujan.
“Katanya mau bangun talut dan embung, mana buktinya? Jangan sampai kami hanyut baru dipikirkan,” tegas Suri Laili, warga RT 03 Kelurahan Rajabasa Nunyai, Rajabasa, Bandarlampung, dilansir dari rilislampung.id (group lampungcorner.com) Jumat (21/5/2021).
Ia menyatakan selama ini pihak pengembang terus melakukan penimbunan dan meratakan tanah. Namun belum terlihat tanda-tanda pembangunan talut dan embung.
Warga lain di Jalan Maherat menjelaskan gedung seiring pembangunan mal Jl ZA Pagar Alam tersebut, gedung SD di sebelah proyek kerap tergenang saat hujan turun.
“Baru 10 menit hujan sudah banjir, bagaimana kalau sejam, duajam?” keluh lelaki yang menolak disebut namanya ini.
Ia menyatakan meski dirinya telah memberikan persetujuan pembangunan mal enam bulan lalu melalui ketua RT 03, bukan berarti kontraktor dapat mengabaikan keselamatan warga.
Dampak lingkungan yang timbul seperti longsor dan banjir menurut dia harus dipikirkan pihak pengembang. Dengan demikian, pembangunan dapat terus berjalan dan warga tetap aman.
Namun sayang, hingga berita diturunkan, pengembang Living Plaza belum dapat dikonfirmasi.
Terpisah, Kepala Dinas PU Bandarlampung Iwan Gunawan, mengatakan akan meninjau kembali daerah aliran sungai di samping proyek tersebut.
“Kalau kira-kira membuat masyarakat kebanjiran ya nanti kita akan lebarkan, itu sudah tugas PU,” kata dia.
Ia menyatakan dalam tahun anggaran 2022 ini akan mengalokasikan dana untuk melakukan normalisasi sungai. (*)
Red
