LAMPUNGCORNER.COM – Sikap arogan terhadap profesi jurnalis ditunjukkan oleh peneliti dari Lembaga Survei Rakata Institute, Fatih Raftsaal H Kuswanto, yang memicu protes dari jurnalis di Provinsi Lampung.
Peristiwa ini terjadi pada Senin malam (25/11/2024), ketika sejumlah jurnalis dari Viva.id Lampung dan IDN Times menanyakan alasan Rakata Institute menggunakan logo media mereka sebagai media partner tanpa konfirmasi sebelumnya.
Pertanyaan tersebut diajukan melalui grup WhatsApp resmi Rakata Institute oleh jurnalis Viva.id, Ridwan, yang mengungkapkan kekhawatirannya karena logo media mereka dipasang tanpa pemberitahuan.
“Izin bertanya Bang, untuk pemasangan logo, sebelumnya kok enggak ada pemberitahuan ya Bang? Soalnya saya takut ditanya sama kantor Bang,” tulis Ridwan.
Namun, tanggapan dari Fatih justru terkesan kasar dan kurang menyenangkan. Ia menjawab, “Ya sudah kalau mau dihapus nggak apa-apa, Anda nggak bisa hadir di hari H kecuali Anda membawa surat resmi dari pimpinan,” tulisnya.
Fatih kemudian melanjutkan dengan pernyataan sinis, “Justru kami membutuhkan surat pengantar dari pimpinan media Anda kalau ingin meliput, jadi jangan di balik-balik Bang. Baik kita tunggu finalnya ya Bang dalam 5 menit.”
Tak berhenti di situ, Fatih kembali menanggapi pertanyaan jurnalis lainnya dengan nada sinis. Ketika jurnalis Rilis.id, yang juga ikut mempertanyakan sikap tersebut, bertanya mengenai seberapa yakin Rakata bahwa masyarakat menunggu hasil survei mereka, Fatih menjawab, “Terima kasih atas penilaiannya, kalau masyarakat nggak butuh, nggak perlu ditampilkan di media Anda. Masih banyak media lain yang membutuhkan dan nilai engagement-nya tinggi.”
Mendengar jawaban tersebut, Pimpinan Redaksi (Pimred) Rilis.id Lampung, Ade Yunarso, mengungkapkan kekecewaannya. Ia menilai sikap Fatih sebagai bentuk arogansi terhadap jurnalis dan profesi media secara umum.
“Jadi, kami minta untuk menurunkan logo Rilis.id karena saya nilai ini melecehkan media kami. Kami juga menyatakan Rilis.id memboikot Rakata!” tegas Ade.