LAMPUNGCORNER.COM, Bandarlampung — Belakangan ini, banyak warga yang melakukan tes swab antigen mandiri tanpa pendampingan dari tenaga kesehatan (nakes). Ternyata hal tersebut dapat berakibat fatal.
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Bandarlampung dr. Aditya M Biomed menyarankan masyarakat tidak melakukan swab antigen mandiri tanpa pendampingan nakes.
Sebab, menurut Aditya hal tersebut sangat berbahaya apabila tidak hati-hati.
“Tulang hidung merupakan tulang rawan dan di dalamnya banyak saraf arteri yang apabila tidak hati-hati melakukannya dapat menimbulkan pendarahan. Jadi kalau kualitas alat swabnya jelek atau keras, bisa bikin lecet dan efeknya akan terjadi pendarahan,” papar Aditya, Selasa (3/7/2021).
Aditya juga menerangkan, penggunaan alat rapid tes antigen tidak semudah apa yang terlihat. Karena ada waktunya dan tidak bisa langsung diteteskan serta keluar hasilnya.
Bahkan, dalam alat tes antigen itu juga terdapat indikasi positif dan negatif serta invalid. Sehingga harus yang berkompeten yang bisa menginterpretasikan bahwa hasilnya positif atau negatif (covid-19).
“Jadi harus mereka yang terlatih kalau masyarakat umum kan memang bukan bidangnya,” ujarnya.
Selain itu, lanjut kepala Unit Transfusi Darah (UTD) PMI Lampung ini juga menjelaskan pemeriksaan rapid tes antigen merupakan penunjang guna dilanjutkan ke tes PCR apabila memiliki kontak erat dan memiliki gejala COVID-19.
“Jadi ini bukan pekerjaan orang awam, tidak boleh main tes sendiri,” tandasnya. (*)
Red
