LampungCorner.com, PESAWARAN – DPRD Kabupaten Pesawaran, melalui Wakil Ketua I DPRD M. Nasir, Ketua Komisi IV Rinaldi, dan Anggota Komisi IV Lenida Putri, mendampingi Dinas Kesehatan Pesawaran dalam studi tiru Integrasi Layanan Primer (ILP) di Puskesmas Plantungan, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah. Puskesmas tersebut dikenal sebagai salah satu yang terbaik secara nasional dalam penerapan integrasi layanan kesehatan.
“Kegiatan ini hanya berlangsung tiga hari. Kami tiba tanggal 20, menghadiri acara tanggal 21, dan pulang pada tanggal 22. Ini upaya untuk belajar dan membawa inspirasi dari Puskesmas Plantungan yang telah berhasil menerapkan ILP,” ujar M. Nasir saat dikonfirmasi, Minggu (26/1/2025).
Menurut Nasir, studi tiru ini mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) tentang Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer. Implementasi di Pesawaran diharapkan meningkatkan pelayanan di seluruh sektor kesehatan, mulai dari puskesmas hingga desa, dengan melibatkan pemerintah dan tokoh masyarakat.
“Puskesmas Plantungan ini menjadi percontohan nasional. Kami ingin menerapkan konsep ini secara bertahap di Pesawaran,” tambahnya.
Rombongan DPRD dan Dinas Kesehatan tiba di Kendal pada 20 Januari 2025. Studi tiru berlangsung sehari penuh pada 21 Januari, mulai pukul 08.00 hingga 13.00 WIB. Agenda dimulai dengan sambutan Kepala Puskesmas Plantungan, Kepala Dinas Kesehatan, dan perwakilan pemerintahan setempat. Materi kemudian disampaikan oleh Kepala Puskesmas Plantungan, Camat Plantungan, dan Kepala Desa Karanganyar.
“Kami mengikuti sesi materi, kunjungan ke puskesmas, hingga pusat pelayanan kesehatan desa. Setelah istirahat siang, dilanjutkan diskusi mendalam hingga sore. Kegiatan ini bukan seremonial semata, tetapi penuh dengan pembelajaran,” jelas Nasir.
Nasir juga menegaskan bahwa perjalanan dinas ini penting meski efisiensi anggaran menjadi prioritas akibat defisit keuangan daerah. Ia memastikan kunjungan ini dilakukan sesuai kebutuhan mendesak untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Pesawaran.
“Efisiensi bukan berarti meniadakan kunjungan penting seperti ini. Kegiatan ini tidak menggunakan anggaran Dinas Kesehatan sama sekali, melainkan dari anggaran perjalanan dinas DPRD. Kami juga membatasi jumlah peserta hanya tiga orang, yaitu saya, Ketua Komisi IV, dan seorang anggota komisi yang berpengalaman,” tegasnya.
M. Nasir menyatakan bahwa DPRD Pesawaran serius menerapkan ILP di daerahnya. “Kami ingin mewujudkan layanan kesehatan terintegrasi, dari tingkat kecamatan hingga desa. Harapannya, Pesawaran bisa mencapai kualitas pelayanan yang sama dengan Puskesmas Plantungan,” tutupnya. (*)
Editor: Furkon Ari
