Duh, Dugaan Jual Beli Nilai Merebak di SDN 4 Kotakarang

- Jurnalis

Rabu, 9 Juni 2021 - 10:41 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi Kalbi Rikardo Rilislampung.id/Lampungcorner.co.Grup

Ilustrasi Kalbi Rikardo Rilislampung.id/Lampungcorner.co.Grup

LAMPUNGCORNER.COM, BandarlampungOknum guru SD Negeri (SDN) 4 Kotakarang, Bandarlampung, diduga melakukan pungutan liar (pungli) terhadap wali murid.

Dalihnya untuk melancarkan proses kenaikan kelas tahun ajaran 2020-2021 ini.

Indah Fatmawati, kerabat dari salah satu murid di SD tersebut menceritakan, awalnya kakak kandungnya dipanggil oleh oknum guru tersebut.

Sang guru menanyakan kendala siswa selama mengikuti kelas daring.

Indah mengakui anak kakaknya beberapa kali tidak mengumpulkan tugas karena tidak ada kuota internet. Begitu juga untuk absensi.

Si guru kemudian memberikan jalan pintas dengan membayar sejumlah uang.

“Kalau anak Ibu mau ada nilainya, silahkan sediakan uang Rp200 ribu. kalau menghadap kepala sekolah justru lebih mahal biasaya Rp500 ribu,” kata Indah menirukan ucapan guru itu kepada kakaknya.

Baca Juga :  Perundugan Berujung Maut, Kadisdik Lampung: Evaluasi Peningkatan Pengawasan Sekolah

Indah menyayangkan pungli ini. Apalagi dilakukan di tengah beratnya beban ekonomi masyarakat lantaran pandemi.

Dia juga mendapat kabar sama untuk siswa kelas enam.

“Ini ada tetangga saya juga menceritakan pungli serupa dilakukan oleh oknum guru dimaksud,” lanjut dia, dilansir dari rilislampung.id (group lampungcorner.com), Selasa (8/6/2021).

Terpisah, Kepala SDN 4 Kotakarang, Azimah, mengaku tidak menetapkan tarif. Sebab, itu bukan pungli, tapi sumbangan atas dasar kesukarelaan tidak dipaksakan.

Baca Juga :  Praja IPDN Angkatan XXXVI Asal Lampung Segera Ikutin Pendidikan

“Kita niat bantu saja, tidak ada yang lain-lain. Sekadar uang capek menulis nilai-nilai yang kurang baik,” kata dia.

Ia menerangkan, memang banyak wali murid yang tidak mengumpulkan tugas anaknya selama daring.

“Namun ketika ulangan mereka cepat-cepat datang ke sekolah,” ujarnya.

Ia menyatakan, alasan tidak memiliki kuota tidak dibenarkan. Karena sekolah telah menyiapkan dua alternatif pembelajaran yakni melalui daring dan luring.

“Kalau tidak punya kuota bisa datang ke sekolah setiap Senin untuk minta tugas, kita sudah carikan solusinya,” ujar dia. (*)

Red

Berita Terkait

Gubernur Mirza Upayakan Pemprov Peka Terhadap Dunia Usaha
Fraksi Golkar DPRD Lampung Sampaikan Siap Kawal Pergub Tata Kelola Ubi Kayu
Kapal Dalom Lintas Berjaya Milik Lampung, Akan Berlayar Pada 11 November
Gubernur Dukung Lampung Jadi Tuan Rumah HPN dan Porwanas 2027
Bhayangkara Lampung FC Bungkam 2-1, Bali United di Laga Kandang
Bhayangkara Lampung FC Unggul 1-0, Pada Babak Pertama Melawan Bali United
Pesisir Kota Bandar Lampung Kembali Dipenuhi Sampah, DLH Siapkan Aksi Bersih Masal
Kompolnas Kunjungan Kerja di Lampung, Dorong Polda Makin Presisi dan Profesional
Berita ini 388 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 8 November 2025 - 20:50 WIB

Gubernur Mirza Upayakan Pemprov Peka Terhadap Dunia Usaha

Sabtu, 8 November 2025 - 20:34 WIB

Fraksi Golkar DPRD Lampung Sampaikan Siap Kawal Pergub Tata Kelola Ubi Kayu

Jumat, 7 November 2025 - 18:44 WIB

Gubernur Dukung Lampung Jadi Tuan Rumah HPN dan Porwanas 2027

Jumat, 7 November 2025 - 17:38 WIB

Bhayangkara Lampung FC Bungkam 2-1, Bali United di Laga Kandang

Jumat, 7 November 2025 - 16:19 WIB

Bhayangkara Lampung FC Unggul 1-0, Pada Babak Pertama Melawan Bali United

Berita Terbaru

BANDAR LAMPUNG

Gubernur Mirza Upayakan Pemprov Peka Terhadap Dunia Usaha

Sabtu, 8 Nov 2025 - 20:50 WIB

Foto : Sosialisasi dan Pelatihan ASUH di Tiyuh Tunas Jaya

TULANGBAWANG BARAT

Disnakeswan Tubaba Bekali Tukang Potong Hewan Ilmu Sembelih ASUH

Sabtu, 8 Nov 2025 - 12:38 WIB