LAMPUNGCORNER.COM, Tulangbawang – Kasus anak kekurangan gizi masih ada di Kabupaten Tulangbawang. Salah satunya diduga dialami balita bernama Mulyadi (1,5) yang tinggal bersama kakeknya di Kelurahan Menggala Selatan, Kecamatan Menggala.
Saat didatangi kerumahnya, Senin (7/6/2021), bocah itu terlihat masih belum bisa berjalan. Untuk bergerak ia harus menggeser tubuhnya di lantai. Mulyadi selama ini hidup bersama Ahmad Yani (55) setelah ditinggal kedua orang tuanya.
Menurut Ahmad Yani, cucunya itu hingga kini belum pernah tersentuh bantuan medis dari pihak terkait. Hal itu karena kondisi ekonomi Ahmad Yani yang juga pas-pasan.
“Saya kadang menjadi sopir serabutan atau memancing ikan untuk bertahan hidup. Apapun saya kerjakan untuk menafkahi keluarga, termasuk cucu saya itu,” ungkap Ahmad Yani kepada rilislampung.id (group lampungcorner.com).
Ahmad Yani berharap adanya uluran tangan dari dermawan atau pemerintah setempat, supaya sang cucu tidak kekurangan gizi atau mengalami stunting.
“Supaya cucu saya bisa seperti anak-anak lain seusianya. Bisa bermain seperti mereka. Minimal dia diperiksa biar perkembangannya lebih baik dan sehat. Sekarang saya sedih melihat dia hanya bisa duduk,” ratap Ahmad Yani lagi.
Mirisnya, kondisi yang dialami Mulyadi terjadi saat Pemerintah Kabupaten Tulangbawang sedang gencar menggalakkan program pemberantasan stunting. Apalagi, rumah Ahmad Yani tempat Mulyadi tinggal hanya berjarak sekitar satu kilometer dari Rumah Dinas Bupati, namun seperti luput dari sentuhan program tersebut. (*)
Red