LAMPUNGCORNER.COM, Bandarlampung — Saya sangat terheran-heran.
Sengaja saya menulis kalimat ”sangat terheran-heran”. Karena memang benar-benar sedang sangat terheran-heran.
Itu karena stok vaksin gratis di kota ini. Yang katanya habis.
Bahkan, petugas puskesmas sempat meminta warga yang akan vaksinasi pulang. Karena stoknya habis.
Kondisi itu terjadi di Puskesmas Rawat Inap Kemiling. Juga di Puskesmas Rawat Inap Kedaton.
Kadiskes Bandarlampung Edwin Rusli mengakui kondisi itu: stok vaksin habis.
Menurutnya, vaksin untuk umum sampai saat ini memang belum ada.
Sebelumnya, Pemkot Bandarlampung menerima 4.000 dosis vaksin. Dari Dinas Kesehatan Lampung. Dari total itu, 3.000 dosis untuk anak-anak berusia 12-17 tahun.
Ribuan stok vaksin itu didistribusikan ke-31 puskesmas di Bandarlampung. Satu puskesmas diberikan 30 dosis vaksin.
Wali Kota Bandarlampung Eva Dwiana membenarkan pernyataan anak buahnya itu. Menurut dia, pemkot sedang menunggu kiriman vaksin kembali. Dari pusat.
Dia mengatakan, stok vaksin masih ada 3.000 dosis. Tapi, itu untuk anak-anak. Bukan umum.
Padahal, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyatakan, stok vaksin di negara ini ada 30 juta dosis. Pada Juli ini.
Lalu, bulan depan akan ada 40 juta dosis. Dan seterusnya ada 50 juta dosis.
Itulah yang membuat saya sangat terheran-heran. Kenapa stok vaksin gratis ada berpuluh-puluh juta, tetapi di Bandarlampung kehabisan?
Bukankah pemerintah gencar sekali mengampanyekan percepatan vaksinasi?
Mengapa tidak diimbangi dengan kesediaan pasokan vaksin Covid-19 di daerah?
Sayangnya, saya belum mendapatkan informasi, mengapa vaksin gratis itu lambat sekali sampai Bandarlampung?
Padahal, jarak Jakarta-Bandarlampung kan hanya sepelemparan batu saja -jika Hulk yang melempar-.
Entahlah!
Pastinya, saya khawatir, lambatnya distribusi vaksin gratis itu bakal menimbulkan spekulasi negatif.
Oh iya, melalui tulisan ini, saya ingin bertanya kepada Menkes.
Apa kabar dengan vaksin berbayar? Ditunda atau dibatalkan?
Tak ada korelasinya kan dengan kekosongan stok vaksin gratis di Bandarlampung? (Wirahadikusumah).
