Kementerian Pertanian (Kementan) mengajak petani di Lampung Utara (Lampura) memanfaatkan asuransi untuk menjaga lahan pertaniannya. Terlebih, sejumlah lahan pertanian milik petani terancam gagal panen akibat terendam banjir.
Menurut Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, asuransi akan membuat petani beraktivitas dengan tenang.
Ia mengatakan, dalam beberapa waktu belakangan, curah hujan di sejumlah daerah memang cukup tinggi. Kondisi ini tidak menguntungkan buat pertanian, bahkan bisa menyebabkan gagal panen.
”Oleh karena itu, kita mengajak petani untuk mengasuransikan lahan sebagai antisipasi agar tidak menderita kerugian,” ujarnya seperti dilansir okezone.com.
Senada disampaikan Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian Sarwo Edhy. Ia mengatakan, jika asuransi bisa dimanfaatkan untuk meng-cover dari potensi gagal panen.
”Asuransi adalah bagian dari mitigasi bencana. Asuransi akan meng-cover lahan dari potensi gagal panen akibat perubahan iklim, cuaca ekstrim, bencana alam, juga serangan organisme pengganggu tanaman dan hama,” jelasnya.
Sarwo Edhy melanjutkan, asuransi yang memiliki klaim yang akan diberikan kepada petani saat terjadi gagal panen dengan jumlah yang sudah ditetapkan.
”Klaim tersebut sebesar Rp6 juta per hektare. Dengan dana itu, petani tidak akan menderita kerugian, justru petani tetap memiliki modal untuk kembali tanam dan produksi tidak terganggu,” katanya.(red)