Pandemi Covid-19 masih terjadi. Namun bukan berarti ekonomi lantas mati. Justru, inilah saatnya bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) lokal untuk bangkit.
Salah satunya dengan memanfaatkan kearifan lokal (local wisdom). Seperti di Desa Kresno Widodo, Tegineneng, Pesawaran.
”Di desa ini ada batik khas pewayangan yang menceritakan sejarah tempat itu,” ujar Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona, Senin (31/5/2021).
Dendi menjadi narasumber dalam diskusi online dengan tema Upaya Pemulihan Ekonomi di Masa Pandemi dengan Pemberdayaan UMKM Lokal.
Dalam pemaparannya, Dendi mengatakan Industri dan Usaha Kecil Menengah (UKM dan IKM) lokal harus diberdayakan agar survive di masa pandemi.
Juga diberikan ruang untuk mendapatkan akses pasar dan mempermudah proses perizinannya.
”Dalam membantu UMKM lokal, saya mengizinkan waralaba modern berdiri, tetapi dengan syarat menyediakan ruang untuk produk UMKM asli Pesawaran,” paparnya.
Ia mempersilahkan IKM dan UKM mengembangkan potensi daerah masing-masing. Seperti membuat warung kopi (warkop) digital yang dapat menjadi tempat meeting point. Kemudian menciptakan wisata lokal baik alami maupun buatan.
Menurut Dendi, meski pandemi belum berlalu namun bukan alasan untuk menyerah. Melakukan inovasi dan tidak berdiam diri menjadi kunci untuk melewati badai Covid-19.
“Tetap yakin badai pasti berlalu dan kita berlari cepat meningkatkan kesejahteraan, namun tetap perhatikan prokes,” ingatnya dalam diskusi yang dimoderatori Rahmawati ini.
Narasumber selanjutnya, Presiden Indonesian Marketing Association Lampung, Heri Andrian, menyatakan memang sudah saatnya pengusaha lokal memanfaatkan marketplace sebagai salah satu saluran pemasaran digital.
“Tentu tidak mudah, butuh ketekunan dan fokus dalam digital marketing,” ungkap Heri.
Dia karenanya siap membuka pelatihan digital marketing dengan menghadirkan pemateri yang mumpuni.
“IMA memiliki jaringan luas. Kita bisa hadirkan pemateri dari Tokopedia, Gojek, Grab, dan JNE,” terusnya.
Ia mengakui potensi wisata Pesawaran begitu besar. Namun sayang belum sepenuhnya dimanfaatkan pengusaha lokal.
“Wisatanya ada di Pesawaran, tetapi belanja di luar Pesawaran. Ini potensi yang seharusnya dimanfaatkan pemilik produk-produk asli Pesawaran,” ujar dia.
Dengan kemauan, ketekunan, dan kreativitas dengan dukungan pemerintah daerah, dia meyakini UKMK Pesawaran bisa terus menciptkan produk baru dan berinovasi.(*)