Letusan senjata api kembali memecah langit di perkebunan sawit PT Barat Selatan Makmur Investindo (BSMI), Mesuji, Senin (7/12/2020).
Peristiwa ini terjadi pukul 16.00 WIB, tepat di salah satu blok kebun sawit BSMI yang dekat dengan Sungai Mesuji.
Asal letusan dipastikan dari senjata api (senpi) yang banyak beredar di wilayah tersebut.
Dari informasi yang dihimpun rilislampung.id (lampungcorner.com. grup) kejadian itu dipicu perebutan lahan perkebunan sawit BSMI.
“Ya, ada beberapa letusan pistol. tapi tidak ada korban jiwa,” ujar sumber yang menolak disebut namanya.
Ada satu kelompok memakai perahu ingin mengambil buah sawit di wilayah yang sudah diklaim lebih dulu oleh pihak lain.
“Jadi tadi itu cuma ngusir yang mau maling aja, sudah selesai tidak ada peristiwa lain. Entah kalau ada kejadian lain sore ini. Kita juga lagi selidiki,” imbuhnya.
Aksi tembak-menembak ala Texas di film Hollywood itu bekalangan kerap terjadi di lokasi sama.
Pertama, pada 21 November 2020, dua korban tertembak. Yakni Wahono di kepala dan Tusimin di lengan.
Kedua, pada 23 November 2020. Peristiwa ini menewaskan warga Sungaiceper.
Ketiga, pada 27 November 2020. Ican Wardana, warga Kagungan Dalam, juga tewas tertembak.
Tokoh pemuda Mesuji, Fajarulah, berharap pemerintah menyelesaikan persoalan di BSMI agar jangan ada lagi korban jiwa. Mengenai peredaran senpi yang marak pun mesti disikapi dengan tegas.
“Kita berharap, pemerintah hadir. Karena satu korban jiwa itu terlalu mahal. Pemerintah segera selesaikan masalah yang sudah akut ini. Agar jangan lagi terjadi kisah serupa di kemudian hari,” tutupnya.
Sayangnya, Kapolres Mesuji AKBP Alim, saat dikonfirmasi via pesan WhatsApp, belum memberi keterangan. (rls)