LAMPUNGCORNER.COM – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung bersama Brigade Infanteri (Brigif) 4 Marinir/BS menyalurkan bantuan kemanusiaan untuk korban gempa Myanmar.
Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal menyerahkan bantuan secara simbolis kepada Komandan Brigif 4 Marinir/BS Kolonel Marinir Supriyadi Tarigan di Posko Bantuan Kemanusiaan Tugu Adipura, Bandar Lampung, Rabu (2/4/2025).
Adapun bantuan Pemprov Lampung meliputi genset 2 unit, tenda keluarga 3 unit, 160 selimut, 150 matras, 200 paket sembako, dan obat-obatan dari RSUD Abdul Moeloek.
Sementara bantuan dari Brigif 4 Marinir/BS sebanyak 1 ton beras. Dari Sahabat Marinir meliputi 100 terpal, 100 tikar, 100 tali tampar.
Kemudian ada juga bantuan dari Dr. Imam Ghazali yang meliputi 1 ton beras 1 ton dan 100 dus mi instan.
Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal berharap bantuan tersebut dapat meringankan korban gempa Myanmar yang terjadi pada 28 Maret 2025.
“Rekan-rekan, hari ini kami dari Pemprov Lampung, mewakili rekan-rekan organisasi kemasyarakatan dan stakeholder menyerahkan bantuan secara simbolis kepada TNI. Bencana gempa bumi di Myanmar dengan skala 7,5 telah menimbulkan musibah yang sangat besar. Kami berharap bantuan ini dapat meringankan beban saudara-saudara kita di Myanmar,” katanya.
Sementara itu, Komandan Brigif 4 Marinir/BS Kolonel Marinir Supriyadi Tarigan menjelaskan penggalangan bantuan merupakan bentuk respons cepat TNI, terutama penanganan bencana alam.
“Kami bekerja sama dengan Pemprov Lampung dan berbagai pihak lainnya untuk mengumpulkan bantuan ini. Bantuan ini akan kami kirim ke Jakarta, dan selanjutnya disalurkan ke Myanmar. Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Gubernur Lampung atas kepeduliannya,” ujar Supriyadi.
Sebagai informasi, posko bantuan kemanusiaan di Tugu Adipura akan dibuka selama tiga hari ke depan.
Bantuan yang dikumpulkan meliputi tenda, matras, selimut, genset, obat-obatan, bahan makanan, dan makanan siap saji.
TNI juga akan mengirimkan personel gabungan dalam dua gelombang melalui Satgas Kemanusiaan Marinir. Presiden RI dijadwalkan akan memberangkatkan bantuan secara simbolis pada tanggal 3 April 2025.
Diketahui, gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,5 tersebut telah menyebabkan lebih dari 2.700 orang tewas dan ribuan lainnya kehilangan tempat tinggal. Para korban sangat membutuhkan bantuan makanan, air bersih, dan tempat berlindung. (*)
