LampungCorner.com, TUBABA – Sejumlah pengurus masjid maupun musholla di Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba), Provinsi Lampung, mendapatkan perlindungan jaminan sosial berupa BPJS Ketenagakerjaan.
Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kabupaten Tubaba Nurkholis Majid, mengatakan bahwa sudah terdapat 500 pengurus masjid dan musholla yang mendapatkan BPJS Ketenagakerjaan tersebut.
“Target kita 3.000 orang dari total pengurus 600 masjid dan musholla yang ada di Kabupaten Tubaba. Jadi setiap masjid dan musholla ditargetkan 5 sampai 10 pengurus yang kita berikan program BPJS Ketenagakerjaan ini,” kata Nurkholis saat acara seminar digitalisasi masjid dan sosialisasi BPJS Ketenagakerjaan bagi para pengurus masjid yang dipusatkan di Tiyuh (Desa) Mekar Sari Jaya, Kecamatan Lambu Kibang, Selasa (09/01/2024).
Menurut Nurkholis, dalam pelaksanaan program BPJS Ketenagakerjaan itu pihaknya juga mendapatkan sponsor dari D Booster Indonesia untuk biaya pembukaan kartu BPJS Ketenagakerjaan pada bulan pertama. Namun, untuk biaya bulan berikutnya dibayarkan mandiri masing-masing pengurus masjid dengan biaya hanya Rp.16.800 saja per orang, yang dananya boleh diambil dari dana masjid itu sendiri sesuai kesepakatan.
“Program BPJS Ketenagakerjaan itu merupakan upaya DMI dalam meningkatkan kesejahteraan para pengurus masjid maupun musholla di Kabupaten Tubaba, sehingga seluruh pengurus yang mempunyai kartu BPJS terjamin keselamatan nya terutama dalam hal perlindungan keselamatan ketika mengalami kecelakaan dalam bekerja mengurus masjid,” terangnya.
Nurkholis menjelaskan, jika pengurus masjid maupun musholla mengalami kecelakaan saat sedang bekerja mengurusi masjid, maka akan diberikan perawatan kesehatan secara maksimal. Dan apabila pengurus itu sampai meninggal dunia karena kecelakaan maka akan di bantu oleh BPJS Ketenagakerjaan berupa uang santunan senilai Rp.42 juta, serta dua anak korban akan ditanggung biaya pendidikannya dari SD sampai lulus Perguruan Tinggi dengan uang pertanggungan mencapai Rp.247 juta.
“Selain program jaminan sosial, DMI juga berkolaborasi bersama Pemda Tubaba, Baznas, dan BSI, melaksanakan berbagai program positif lainnya untuk kemajuan masjid diantaranya adalah digitalisasi masjid guna pengelolaan keuangan masjid yang lebih transparan dan akuntabel, serta memberikan peluang usaha masjid untuk bisa membuka usaha seperti BSI Link, Qris, dan sebagainya,” tuturnya.
Tidak hanya itu, terdapat juga program pelatihan khotib masjid dan lomba membuat naskah khutbah. Kemudian, kerjasama dengan Yayasan Bina Muwahidin Surabaya terkait bantuan masjid dari donatur Arab Saudi untuk pembangunan masjid maupun musholla, serta program – program lainnya yang tentunya dilaksanakan secara bertahap dan dioptimalkan sejak tahun lalu.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Bupati Tubaba Firsada, menerangkan sebagai tempat ibadah dan pusat kegiatan keagamaan sosial masyarakat, digitalisasi masjid memang menjadi suatu keharusan untuk mengikuti perkembangan teknologi yang seiring berjalannya zaman, agar manajemen masjid dapat lebih efisien dan transparan, serta dapat meningkatkan pelayanan yang lebih baik kepada jamaah dan masyarakat umum.
“Kemudian untuk program pemberian BPJS Ketenagakerjaan yang dilaksanakan, ini juga penting untuk dipahami oleh para pengurus masjid, karena dengan adanya BPJS Ketenagakerjaan diharapkan dapat membawa manfaat yang besar bagi para pekerja atau pengurus masjid maupun musholla. Semoga program – program DMI yang berkolaborasi dengan pihak-pihak terkait dapat terus membawa kemajuan dan keberkahan untuk umat,” pungkasnya. (*)
Laporan: Rian
Editor: Furkon Ari