Lampungcorner.com, BANDARLAMPUNG – Gubernur Lampung Arinal Djunaidi meluncurkan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Lampung (FK Unila) di aula lantai 1 Gedung A FK Unila, Senin (28/6/2021).
Dengan kehadiran PPDS Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi, Arinal berharap FK Unila dapat memberikan berkontribusi nyata dalam penanganan Covid-19 dan penyakit paru di Lampung.
Menurutnya, kebutuhan minimal dokter spesialis Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi baru akan terpenuhi dalam jangka waktu 12 tahun, bahkan hingga 20 tahun ke depan.
“Padahal, maraknya pandemi Covid-19 saat ini menuntut untuk tersedianya tenaga kesehatan dan pakar Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi yang cukup dalam menangani Covid-19,” kata Arinal dalam keterangan tertulisnya, Senin (28/6/2021).
Berdasarkan data 2021, Lampung memiliki 15 dokter Spesialis Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi. Idealnya, untuk menangani kasus penyakit paru akibat kerja, setiap kabupaten harus memiliki satu orang dokter Spesialis Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi.
Kondisi saat ini, sebaran dokter Spesialis Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi belum merata di seluruh Lampung.
Pembukaan PPDS Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi juga merupakan salah satu upaya dalam menindaklanjuti imbauan Menteri Kesehatan terkait pandemi Covid-19 dalam memenuhi kebutuhan dokter spesialis tersebut.
“Pembukaan PPDS Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi FK Unila memiliki peluang untuk dapat memberikan kontribusi besar dalam menghasilkan dokter spesialis Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi yang berkualitas, menguasai Iptek kedokteran, serta bermoral dan beretika yang tinggi. Sehingga ke depannya akan memiliki peluang untuk berkontribusi dalam meningkatkan kualitas dan derajat kesehatan masyarakat, di Indonesia khususnya di Lampung,” ujar Arinal.
Untuk itu, lanjut Arinal, Pemprov Lampung memberi dukungan penuh terhadap pembukaan PPDS Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi FK Unila.
Dukungan Pemprov yakni menyediakan RSUD Abdul Moeloek sebagai rumah sakit pendidikan utama bagi FK Unila beserta seluruh sarana dan prasarana yang diperlukan sebagai upaya dalam mendukung proses pembelajaran.
“Karena sebanyak 70 persen proses pembelajaran program spesialis akan berlangsung di rumah sakit,” tutur Arinal.
Fasilitas yang disediakan di antaranya adalah membangun gedung paru senilai Rp22 miliar dengan ruang pendidikan yang disediakan di lantai 4 RSUD Abdul Moeloek. Juga dilengkapi sarana dan prasarana seperti Spirometri, Bronkoskopi, ruang tindakan untuk Pleural Efusi, pemasangan WSD, ruang HCU respirasi yaitu ruang ICU khusus paru.
“Selain dukungan melalui ketersediaan sarana di RSUD Abdul Moeloek, Pemerintah Provinsi Lampung juga senantiasa bersedia dan akan terus memberikan dukungan penuh terhadap pengembangan FK Unila,” tambah Arinal.
Sementara itu, Rektor Unila Karomani menuturkan bahwa pihaknya terus berupaya melakukan pengembangan program studi (prodi) baru, khususnya Fakultas Kedokteran.
“Diusianya yang ke-19, Fakultas Kedokteran Unila sudah memiliki lima prodi yaitu pendidikan dokter, profesi dokter, farmasi, magister kesehatan masyarakat, dan PPDS Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi,” ujarnya. (rls/ega)
