Lampungcorner.com Pringsewu – Dihari yang sama setelah audiensi dengan DPRD, P3KP lanjut audiensi dengan Bupati Pringsewu. Kegiatan berlangsung di Ruang Rapat Bupati setempat, dihadiri Pj. Sekda, Staf Ahli Bidang Hukum, Pemerintahan dan Politik, Asisten 1, Kepala Bappeda, Kadis Perpustakaan dan Kearsipan, Kadis Kominfo dan Kabag Pemerintahan, Senin (14/04/2025).
Mengawali audiensi, Wanawir Ketua Umum P3KP memaparkan sejarah terbentuknya Kabupaten Pringsewu, dan UU 48 tahun 2008 menjadi momentum munculnya Kabupaten pringsewu. “Selama 6 bulan kami tetap semangat menunggu dan mengawal proses untuk diundangkan menjadi undang – undang. Tepat pada tanggal 3 April 2009 tersebut dijadikanlah hari lahirnya Kabupaten Pringsewu”, paparnya.
Wanawir menambahkan, dengan audiensi ini P3KP berharap, pemerintah kabupaten pringsewu pada Tahun 2025 dapat mewujudkan pringsewu yang makmur. “Dan saya berharap pemda pringsewu dapat memberikan perhatian penuh kepada P3KP sebagai pendiri pingsewu, untuk bisa menikmati dan beperan aktif dalam pembangunan dan kemajuan pringsewu”, ungkapnya.
Bupati Pringsewu Riyanto Pamungkas dalam arahannya mengatakan, proses terbentuknya pringsewu saya menjadi salah satu pelaku sejarah walaupun tidak lewat P3KP, dan itulah yang mendorong saya untuk nyalon sebagai bupati pringsewu. Keinginan untuk mendarmabhaktikan dan berbuat maksimal untuk membangun pringsewu lebih Makmur. Meningkatkan PAD Pringsewu dari 48 Milyar menjadi 100 Milyar. Sekarang bagaimana kita mampu bersinergi, berkomunikasi dan berkolaborasi untuk membangun pringsewu bersama-sama.
“Tak kala saya terjun ke dunia politik, saya akan all out, saya tinggalkan semua bisnis yang sudah saya bangun selama ini. Saya akan maksimal kerja sesuai amanah yang saya emban, untuk mewujudkan pringsewu Makmur”, ucapnya.
Imop Sutopo, Ketua Harian P3KP dalam sesi tanya jawab menyampaikan permasalahan tentang naskah terbentuknya Kabupaten Pringsewu, dimana 4 tahun yang lalu nama dia dan Muhajir ada dalam naskah, tiba-tiba sekarang hilang. “Saya tidak ngerti masalahnya, apa karena masalah pribadi saya waktu itu sehingga nama saya dan Muhajir tiba-tiba hilang dari naskah”, katanya.
Ditambahkan Imop, dia berharap dalam menentukan sejarah kabupaten pringsewu, P3KP agar ikut diajak musyawarah. “Mohon terkait masalah sejarah dan naskah berdirinya kabupaten Pringsewu untuk bisa diluruskan”, pintanya.
Imop menambahkan, terkait kegiatan ziarah HUT Pringsewu, dia berharap untuk bisa diarahkan ke Makam KH. Kholib. “Disana beberapa tokoh pendiri pringsewu sudah dimakamkan dan korelasinya jelas. Termasuk KH. Gholib yang merupakan tokoh Kabupaten Pringsewu”, pungkasnya.
Menanggapi keinginan dan harapan P3KP, Sekda Pringsewu Andi Purwanto mengatakan bahwa terkait keinginan P3KP untuk ikut terlibat dalam perencanaan pembangunan pringsewu akan kami berikan ruang. “Tapi untuk diketahui bersama, selama ini kami sudah mengikuti aturan dan ketentuan yang ada dalam penyusunan program pembangunan pemerintah, baik itu dari musrenbang maupun dari DPRD Pringsewu”, jelasnya.
Sesi terakhir audiensi, Bupati Riyanto menyampaikan satu permohonan agar dapat dibantu untuk mensosialisasikan kepada masyarkat luas, terkait program dan target kerja pemerintah. “Percayalah, saya akan bangun pringsewu semaksimal mungkin. Mari kita cari investor sebanyak mungkin untuk masuk ke pringsewu. Akan saya beri karet merah untuk mereka. Marilah kita hilangkan ego sektoral, ego pribadi dan bersama-sama kita bangun pringsewu makmur”, tegasnya. (Wahyu)

Jurnalis Lampungcorner.com Kabupaten Pringsewu