LAMPUNGCORNER.COM – Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung mendapat sorotan tajam karena dinilai lamban dalam menindaklanjuti program pemeriksaan kesehatan gratis (Medical Check-Up/MCU) yang diinisiasi oleh pemerintah pusat.
Program ini, yang resmi dimulai pada 1 Februari 2025, bertujuan untuk mendeteksi penyakit sejak dini dan menekan angka kematian di masyarakat.
Ketua Komisi IV DPRD Kota Bandar Lampung, Asroni Paslah, menilai program ini merupakan langkah positif dari pemerintah pusat. Namun, implementasinya di Bandar Lampung masih jauh dari harapan.
“Program ini seharusnya bisa dimanfaatkan oleh semua kalangan, mulai dari balita, anak-anak, dewasa, hingga lansia. Sayangnya, di lapangan masih banyak kendala,” katanya.
Salah satu kendala utama adalah keterbatasan fasilitas di Puskesmas. Belum semua Puskesmas di Bandar Lampung memiliki peralatan yang memadai, sehingga banyak masyarakat yang sudah mendaftar melalui aplikasi
“SATUSEHAT Mobile” tetapi belum bisa dilayani.
MCU gratis ini diberikan kepada masyarakat pada hari ulang tahun mereka dengan syarat mendaftar melalui aplikasi tersebut.
Setelah terdaftar, peserta dapat menjalani pemeriksaan di Puskesmas atau rumah sakit terdekat.
Namun, minimnya alat medis di beberapa fasilitas kesehatan menyebabkan layanan ini berjalan lambat.
Asroni juga mengungkapkan bahwa hingga saat ini Komisi IV DPRD belum melakukan koordinasi langsung dengan Dinas Kesehatan terkait kesiapan fasilitas kesehatan untuk menjalankan program ini.
“Koordinasi antarinstansi perlu segera dilakukan agar program ini berjalan optimal,” tambahnya.
Sementara itu, perwakilan Puskesmas Sumur Batu, Telukbetung Selatan, menyatakan bahwa layanan MCU sudah mulai dilakukan di fasilitas mereka.
“Kami sudah mulai melaksanakan pemeriksaan, tetapi saat ini masih mengajukan bahan medis habis pakai (BMHP) untuk mendukung kelancaran layanan,” ungkapnya.
Masyarakat yang ingin mengakses layanan ini dapat mendaftar melalui aplikasi “SATUSEHAT Mobile” dan mendapatkan tiket pemeriksaan.
Setelah itu, peserta bisa langsung menuju Puskesmas atau rumah sakit untuk melakukan scan barcode dan menjalani pemeriksaan kesehatan.
Program ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pemeriksaan kesehatan rutin dan deteksi dini penyakit.
Namun, tanpa kesiapan fasilitas yang memadai dan koordinasi yang baik antarinstansi, tujuan tersebut sulit tercapai. (*)
