Lampungcorner.com, Lampung Timur – Belanda dan Jepang dengan semangat jihad.
Salah satu perjuangannya yang terkenal adalah saat melawan agresi Belanda dari Palembang ke Lampung. Dia juga memimpin perang gerilya melawan Belanda selama Agresi Militer I tahun 1947.
Jiwa patriot KH.Ahmad Hanafiah pun terpanggil untuk mempertahankan kemerdekaan RI. KH.Ahmad Hanafiah mengkordinir para pejuang Laskah Hizbullah dari berbagai wilayah di Lampung, Kemudian, memimpin perang gerilya melawan Belanda bersama TNI.
Laskar Hizbullah pimpinan KH.Ahmad Hanafiah bersama Laskar Sabilillah yang bersenjatakan golok tidak gentar menghadapi pasukan Belanda yang bersenjata lengkap pada pertempuran sengit yang terjadi di wilayah Baturaja arah Martapura. Karenanya, pejuang dari Hizbullah dan Sabilillah disebut juga dengan laskar golok.
Keberanian pejuang laskar golok sangat ditakuti pasukan Belanda.
Namun, karena kalah dalam persenjataan, banyak anggota laskar golok yang gugur dan tertawan. KH.Ahmad Hanafiah yang tertawan. Dari berbagai sumber, KH.Ahmad Hanafiah disebut kebal peluru.
Karenanya, pada 17 Agustus 1947, Belanda mengeksekusi KH.Ahmad Hanafiah dengan cara dimasukkan ke dalam karung kemudian ditenggelamkan di sungai ogan.
Karenanya, hingga saat ini jasad dan makam KH.Ahmad Hanafiah yang memiliki 2 putri dan 1 putra serta 22 cucu ini tidak ditemukan. Tetapi perannya sebagai pejuang kemerdekaan Indonesia diakui dan dihormati negara sebagai pahlawan nasional. (*)
