LAMPUNGCORNER.COM, Pesawaran — Dinas Pertanian Pesawaran menjamin ketersediaan dan kesehatan hewan kurban 1442 H yang jatuh Sabtu, 20 Juli 2021.
Kepastian ini didapat setelah Bidang Peternakan yang dipimpin langsung Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dedy Noviansyah melakukan monitoring hewan kurban, Rabu (14/7/2021).
Mewakili Kepala Dinas Pertanian Anca Martha Utama, Dedy menjelaskan pengawasan dan pemeriksaan hewan kurban dilakukan sebelum dan sesudah ternak dipotong (antemortem dan postmortem) di tempat penjualan dan tempat pemotongan hewan kurban.
Sasaran pengawasan, pemeriksaan, dan pendataan hewan kurban dilakukan di kandang, lapak, atau tempat penjualan hewan kurban. Di mana, pengawasan dan pengecekan dibantu lima dokter hewan, 17 inseminator, dan 3 paramedik.
“Kita memonitor dari tanggal 5 sampai 19 Juli di 11 kecamatan dan 3 puskeswan (Negerikaton, Tegineneng, dan Wayratai). Kami memantau dari kelakuan dan fisik hewan sebelum Idul Adha,” terangnya.
Kendati ketersediaan hewan kurban terjaga, namun pada tahun ini minat beli masyarakat turun tajam. Kecuali, hewan sapi yang relatif stabil. Umumnya masyarakat patungan membeli sapi dengan cara arisan yang dikelola panitia masjid setempat.
Disinggung standar operasional prosedur (SOP) pemotongan hewan kurban, pihaknya mengaku akan turut memantau dan tentunya dengan melaksanakan protokol kesehatan (prokes).
Desa-desa wilayah poskeswan telah dilakukan pembinaan dalam upaya mencegah kerumunan masyarakat di masa pandemi ini. Caranya, melibatkan takmir masjid dan panitia kurban. Sehingga, pada saat penyembelihan hewan kurban yang berada di lokasi hanya panitia.
“Kalau bisa malah, pemilik hewan tidak berada di lokasi sehingga kita upayakan seminimal mungkin kerumunan,” paparnya.
Sementara, untuk pembagian daging kurban masyarakat tidak boleh datang ke lokasi. Nantinya, pihak panitia yang akan mengantar ke rumah masing-masing.
“Prokes wajib dilaksanakan, lokasi harus steril. Kita tinggal mengingatkan kembali. Selain itu kita akan kembali melakukan pemantauan di lokasi penyembelihan hewan kurban,” tandasnya.
Sementara, pemilik lapak penjualan hewan kurban, Karminah, menyatakan penjualan hewan kurban sapi relatif stabil. Namun untuk kambing, anjlok dibanding tahun lalu.
“Sapi pada tahun 2020, kita mampu jual sekitar 20 ekor lebih. Tahun ini 30 ekor. Namun, untuk kambing, tahun ini 40 ekor saja susah. Padahal, tahun lalu sedikitnya 200 ekor sudah terjual seminggu sebelum hari-H,” pungkasnya. (*)
Red