LAMPUNGCORNER.COM, Bandarlampung – Penerimaan peserta didik baru (PPDB) di SMA negeri di Lampung berjalan lancar meski terdapat beberapa komplain dari peserta dan wali murid.
“Beberapa pengaduan terkait keinginan wali murid dan peserta yang ingin masuk SMA tertentu tapi tidak lolos karena tidak memenuhi kriteria,” ungkap Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lampung (Disdikbud) Lampung, Sulpakar, Jumat (25/6/2021).
Menurut Sulpakar, komplain tersebut adalah hal yang wajar. Sebab itu, ke depan Disdikbud Lampung tetap mengevaluasi PPDB sehingga lebih baik.
Ia mengatakan, selama PPDB 2021 ini, Disdikbud dan pihak sekolah membuka posko pengaduan.
Hal ini dilakukan untuk memberikan pemahaman kepada wali murid dan peserta serta sekaligus tempat untuk menyampaikan keluhan.
“Saya dengar Ombudsman juga buka posko. Semua komplain sudah kita layani, tetapi kita tetap berpegang teguh degan peraturan yang berlaku,” kata Sulpakar.
Terpisah, Kepala Ombudsman RI Perwakilan Lampung, Nur Rakhman Yusuf, mengatakan pengaduan masyarakat lebih dominan terkait teknis. Seperti jaringan kemudian jalur prestasi yang boleh mendaftar di luar zonasi.
“Semua sudah dilayani dengan baik, tidak ada yang bersifat krusial lebih ke teknis,” ucap Nur Rakhman.
Ia berharap, Disdikbud memastikan daya tampung terdistribusi dengan baik sehingga tercapai substansi pemerataan pendidikan.
“Kita memahami sesuai regulasi ada keterbatasan daya tampung sekolah, mungkin bisa dioper ke sekolah terdekat apabila sudah terpenuhi. Jangan sampai ada kekosongan bangku,” harap dia.
Dari website Lampung-siap-ppdb.com beberapa sekolah SMA favorit di Lampung telah melebihi kuota pendaftaran.
Seperti SMAN 2 Bandarlampung melalui jalur zonasi kuota awal hanya 176 siswa. Namun dari pengumuman didapat data sekitar 188 siswa atau lebih 12 siswa.
Begitu juga di SMAN 9 Bandarlampung yang menyediakan daya tampung sekitar 176 siswa. Hasil PPDB menerima sekitar 183 atau lebih 7 siswa. (*)
Red