Bandarlampung – Menjelang Idul Fitri banyak masyarakat yang mengkhawatirkan banyaknya peredaran uang palsu (upal). Apalagi minat masyarakat yang ingin menukar uang baru untuk dibagikan menjadi THR sangat tinggi.
Menanggapi hal itu, pihak Kantor Perwakilan Bank Indonesia Lampung memberikan tips agar masyarakat tidak mendapat upal, dari oknum yang tidak bertanggungjawab, seperti dilansir dari rilislampung.id (group lampungcorner.com)
Kepala Unit Humas Kantor Perwakilan Bank Indonesia Lampung Pratyaksa Candraditya menjelaskan, bahwa masyarakat harus menukar uang di tempat penukaran resmi melalui perbankan.
“Pada saat menerima uang ingat 3D (dilihat, diraba, diterawang). Dilihat yaitu warna uang terlihat terang dan jelas, terdapat benang pengaman seperti dianyam. Diraba yakni hasil cetak terasa kasar saat di raba yang terdapat pada burung Garuda, gambar pahlawan, angka nominal, tulisan Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bank Indonesia,
kode tunanetra yakni pasangan garis di sisi kanan dan kiri uang yg terasa kasar bila di raba. Diterawang dengen melihat tanda air (watermark) berupa gambar pahlawan dan ornamen yang kelihatan saat diterawangkan ke arah cahaya,” paparnya Jumat (30/4/2021).
Lebih lanjut Pratyaksa menjelaskan bahwa pihak BI Lampung terus meningkatan koordinasi dengan aparat dalam pengungkapan kasus pemalsuan uang Rupiah.
“Kami juga melakukan tindakan preventif dengan melakukan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat untuk mengenali keaslian uang Rupiah dengan metode 3D, baik melalui media massa online maupun secara langsung sehingga diharapkan masyarakat paham untuk mengenali keaslian uang yang diterima,” tutupnya. (*)
Red