LAMPUNGCORNER.COM, Bandarlampung – Meski jumlah pasien covid-19 di Lampung terus meningkat, animo masyarakat untuk berbelanja menjelang lebaran tampaknya tidak surut. Kondisi itu salah satunya terlihat di Mal Simpur Center.
Suasana di dalam mal yang berada di Tanjungkarang Pusat, Bandarlampung itu terlihat cukup sesak, meskipun pada hari Selasa (4/5/2021). Hampir di seluruh lantai terlihat kerumuman orang. Kondisi tersebut membuat pengunjung sebenarnya khawatir terjadi penyebaran covid-19.
Seperti menurut Dina Aprida Santi (36) warga Rajabasa, Bandarlampung ini mengaku datang ke mal tersebut untuk membeli pakaian lebaran untuk keluarga.
Menurut Dina, dirinya tertarik berbelanja ke mal karena ada diskon dan suasanya lebih dingin. Meski demikian ia juga mengaku sebenarnya takut berbelanja saat masa pandemi.
“Takut sih (belanja saat pandemi), tapi gimana sudah rutinitas, yang penting taat protokol kesehatan pakai masker,” ungkap Dina Selasa (4/5/2021).
Hendri, salah satu pemilik kios di lantai satu mal tersebut menyatakan ada kenaikan jumlah pengunjung sekitar 50 persen menjelang lebaran.
“Saat lebaran beli baju baru itu sudah seperti kebutuhan pokok, jadi pasti masyarakat membeli baju baru apalagi untuk anak-anak,” ungkap Hendri.
Sementara pihak pengelola Mal Simpur Center menyatakan sudah menerapkan protokol kesehatan dan membentuk satuan tugas untuk mengawasi pengunjung yang berbelanja.
“Kami memiliki tim yang akan memeriksa suhu, meminta pengunjung memakai hand sanitizier, dan memakai masker. Tim akan berpatroli setiap satu jam sekali,” klaim Syech Hud Ismail, Legal Manager Mal Simpur Center saat dikonfirmasi rilislampung.id (group lampungcorner.com).
Menurut Syech Hud, para pemilik toko di Mal Simpur Center sudah bersama-sama memiliki komitmen bersinergi dengan manajemen mal untuk mengurangi penyebaran covid-19.
“Ada sekitar 500 toko disini. Para pemiliknya sudah komitmen mengurangi penyebaran covid-19. Jika ada pihak toko yang tidak menjalankan protokol kesehatan akan ditindak tegas, yakni kami foto dan panggil pemilik toko. Kami sanksi tutup tokonya beberapa jam untuk efek jera,” janji Syech Hud lagi. (*)
Red