LAMPUNGCORNER.COM, Bandarlampung – Selama Ramadan dan menjelang Idul Fitri banyak warga Bandarlampung yang mengeluhkan kesulitan mencari gas elpiji 3 kilogram (kg).
Andi Lesmana, Pengawas pangkalan gas 3 kg SPBU 24.351.125 di Jalan Sultan Agung Nomor 33 Kedaton, menduga hal ini karena tingginya permintaan. Sementara, stok terbatas.
“SPBU ini punya 100 tabung. Jadi maksimal dikirim dari gudang pusat 100 tabung, kadang juga 50 tabung. Habisnya cepat, sekitar 2 hari atau 3 hari tergantung banyaknya yang antre,” ungkap Andi pada Minggu (25/04/2021) lalu, seperti dilansir dari rilislampung.id (Group lampungcorner) Selasa (27/4/2021).
Lain lagi di pangkalan elpiji 3 kg SPBU 24.351.31 di Jalan Imam Bonjol, Langkapura, Bandarlampung. Menurut Efendi Wibowo selaku pengawas, stok gas 3 kg selalu habis dalam beberapa jam.
“Permintaan kita 2200 tabung dalam satu bulan. Biasanya 150 tabung per 2 atau 3 hari,” papar Efendi.
Menurut dia, kelangkaan gas 3 kg akibat menjamurnya pedagang UMKM seperti pedagang nasi goreng dan gorengan di Ramadan.
“Pertumbuhan pedagang semakin banyak, tapi kuota tidak ditambah,” jelasnya.
Efendi juga menjelaskan, di SPBU tersebut setiap yang mengantre gas 3 kg harus membawa selembar fotokopi KTP untuk mendapatkan satu tabung gas.
Mereka juga menyiapkan kartu antrean untuk menghindari keributan antar warga.
Terpisah, PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) II memastikan kondisi stok, penyaluran BBM, dan elpiji di Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) selama Ramadan hingga Idul Fitri 1442 H dalam kondisi aman.
Pertamina juga memastikan stok BBM dan elpiji saat ini dalam kondisi penuh dan dapat mencukupi kebutuhan sehari-hari masyarakat Sumbagsel. Meliputi Provinsi Sumatera Selatan, Lampung, Bengkulu, Jambi, dan Kepulauan Bangka Belitung.
Unit Manager Communication, Relation & CSR MOR II, Umar Ibnu Hasan mengatakan Pertamina akan terus melakukan pengamanan dan pemantauan supply, distribusi, serta penjualan.
Jika diperlukan, Pertamina akan menambah stok dan penyaluran BBM serta elpiji sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
“Untuk produk subsidi dan penugasan, akan dilakukan penyaluran fakultatif dan disesuaikan dengan kuota yang telah ditetapkan pemerintah,” paparnya.
Untuk menghadapi lonjakan permintaan elpiji, Pertamina akan melakukan penguatan stok di pangkalan, menyiapkan agen, dan pangkalan siaga yang beroperasi selama Ramadhan hingga Idul Fitri 1442 H.
Pertamina juga telah menyiapkan sejumlah proyeksi kebutuhan. Apabila diperlukan Pertamina juga menyiagakan pasokan elpii fakultatif, yakni pasokan tambahan yang sewaktu-waktu dilakukan sesuai kebutuhan.
Menurut data yang diterima, untuk elpiji 3 kg pada bulan Maret 2021 konsumsinya adalah 1.769 MT atau naik sekitar 0,4 persen dari konsumsi normal harian Februari 2021.
Sementara, konsumsi elpiji Non PSO di Maret 2021 sebesar 203 MT atau naik sebesar 0,9 persen dari konsumsi normal harian Februari 2021.
Pertamina juga mengimbau masyarakat yang mampu untuk selalu menggunakan Bright Gas 5,5 kg dan Bright Gas 12 kg yang tersedia di pangkalan, beberapa outlet, dan SPBU.
”Sehingga penggunaaan elpiji subsidi 3 kg benar-benar tepat sasaran, yakni untuk masyarakat pra sejahtera dan usaha mikro,” pungkasnya. (*)
Laporan: Dora Afrohah