LAMPUNGCORNER.COM, Bandarlampung – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bandarlampung Wiyadi akhirnya angkat bicara, perihal polemik di DPRD Bandarlampung.
Wiyadi yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Bandarlampung itu menilai, adanya perbedaan pendapat perihal kinerja dirinya sebagai pemimpin di legislatif merupakan hal yang wajar dalam demokrasi.
Menurutnya, unsur pimpinan dewan tidak ada yang merasa ini masalah perihal perbedaan pendapat ini. Sehingga tidak bisa melakukan mediasi menindaklanjuti rekomendasi BK.
“Tak ada permasalahan di DPRD dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Menurutnya, seluruh kegiatan tetap berjalan dan polemik ini hanyalah perbedaan pendapat semata. Kegiatan pembangunan tetap berjalan. Ini namanya perbedaan, dan perbedaan dalam keluarga itu wajar. Kakak sama adik berbeda juga ada, pasti nanti ketemu jawabannya,” ungkapnya saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (14/6/2021).
Dilansir dari rilislampung.id (group lampungcorner.com). Saat ditanya bagaimana penyelesaiannya supaya tidak ada lagi konflik lagi, Wiyadi hanya meyakini akan ada jalan keluarnya.
“Insyaallah pasti ada jalannya, enggak semua upaya perlu dipublish toh,” ujarnya yakin.
Selain itu, menyikapi aduan 29 anggota DPRD Bandarlampung ke Kantor DPP PDI Perjuangan di Jakarta, Wiyadi menegaskan dirinya sebagai petugas partai akan mengikuti apapun perintah partainya.
“Saya ini petugas partai. Jadi akan mengikuti apa pun perintah partai. Apa yang jadi perintah partai, kami wajib patuh dan tegak lurus,” pungkasnya.
Sementara Ketua Badan Kehormatan (BK) DPRD Bandarlampung Sidik Efendi sudah menggelar rapat internal, untuk menanggapi polemik tersebut. Hasil rapat merekomendasikan pihak-pihak terkait untuk melakukan mediasi untuk menyelesaikan konflik tersebut.
Sebelumnya, Surat pertama terkait evaluasi kinerja Ketua DPRD Bandarlampung Wiyadi belum direspon, rombongan enam fraksi menyambangi Kantor DPP PDI Perjuangan di Jakarta. Rombongan menyerahkan surat kedua untuk para petinggi partai tersebut. (*)
Red