LAMPUNGCORNER.COM, Lampung Timur – Kapolda Lampung Irjen Pol Hendro Sugiatno meresmikan gedung pelayanan satu atap Sarja Arya Racana dan meluncurkan aplikasi Si Badak Berjaya, di Mapolres Lampung Timur (Lamtim), Selasa (8/6/2021).
Kapolres Lamtim AKBP Wawan Setiawan mengatakan, gedung pelayanan satu atap ini merupakan bantuan hibah dari Pemkab Lamtim untuk memberi pelayanan kepada masyarakat.
arja Arya Racana merupakan gedung pelayanan satu atap yang namanya berasal dari angkatan Akpol tahun 2001. Sedangkan, aplikasi Si Badak Berjaya berasal dari nama Badak yang merupakan maskot Kabupaten Lamtim dan Berjaya adalah visi bupati yaitu Lamtim Berjaya.
“Kami berkomitmen untuk meningkatkan pelayanan masyarakat, maka kami buat aplikasi Badak Berjaya ini. Adapun pelayanan yang ditangani di gedung SPKT ini yakni, pembuatan dan perpanjangan SIM, SKCK, Sidik Jari, Izin Keramaian dan pengaduan masyarakat,” ungkap Wawan, kepada rilislampung.id (group lampungcorner.com).
Bupati Lamtim Dawam Rahardjo mengatakan, polres telah melakukan perubahan inovasi dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
“Kami berharap dengan gedung ini pelayanan masyarakat menjadi lebih baik lagi kedepan,” ujarnya.
Kepala Perwakilan Ombudsman Lampung Nur Rakhman Yusuf pun ikut mendukung apapun yang bisa dilakukan dalam rangka meningkatkan pelayanan publik. Ombudman berharap pelayanan ini selalu ditingkatkan karena memang dalam konteks pelayanan publik.
“Terkait pengelolaan pengaduan masyarakat, jangan lupa itu harus dipisah dan tidak dijadikan satu dengan laporan yang lain. Supaya jika ada permasalahan bisa dicari jalan keluar. Banyaknya pengaduan bukan buruknya pelayanan. Karena ini sangat penting, soalnya ini jamannya medsos sehingga dikeluhkan di medsos dan menjadi viral sehingga merugikan institusi,” Nur Rakhman.
Sementara Kapolda Lampung Irjen Pol Hendro Sugiatno mengapresiasi aplikasi dan pembangunan gedung pelayanan ini. Menurutnya, pelayanan publik itu harus mudah dan cepat.
“Memang sudah eranya mengarah ke revolusi industri 4.0 itu. Karena disadari bahwa tidak ada masyarakat yang tak kenal media sosial. Harus dimanfaatkan sebagai peluang untuk memberikan pelayanan inovatif, mudah, murah, dan cepat. Pemerintah dituntut siap dengan perubahan. Karena masyarakat menuntut pelayanan lebih baik,” ujar Hendro.
Ia juga menegaskan, pelayanan publik harus diimbangi dengan perubahan pada manusianya ketika melayani masyarakat.
“Dalam hal sikap dan etika (harus berubah). Cara komunikasi juga harus bagus. Lalu kerapihan, ketepatan waktu, simpati dan empati. Karena orang yang datang ke polisi itu ingin meminta bantuan bukan menabur duit. Sehingga kita harus berikan pelayanan prima,” pungkasnya. (*)
Red