LampungCorner.com, TULANGBAWANG BARAT – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba), Provinsi Lampung, memastikan tidak ada penambahan guru penggerak untuk program Tubaba Cerdas atau yang dikenal TBBC.
Menurut Kepala Disdikbud Kabupaten Tubaba, Budiman melalui Kepala Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Sobri, mengatakan pihaknya tetap akan mengoptimalkan program TBBC dengan jumlah anggota yang ada.
“Untuk program TBBC tahun 2024 ini masih terus kita lanjutkan, namun memang tidak ada perekrutan anggota baru terutama guru penggerak. Jadi kita berdayakan saja yang ada,” kata Sobri saat dikonfirmasi Lampung Corner di ruang kerjanya, Kamis (18/01/2024).
Menurut Sobri, saat ini total anggota TBBC terdiri dari 116 guru penggerak, 12 fasilitator, dan 7 officer. Dengan total anggaran yang disediakan sekitar Rp.1,9 miliar terdiri untuk honor dan kegiatan. Adapun honor untuk guru penggerak masing-masing sebesar Rp.750 ribu, fasilitator Rp.1 juta, dan officer Rp.5 juta.
“Jumlah anggota TBBC itu memang mengalami penurunan terutama guru penggerak yang semula berjumlah 245 orang. Penurunan itu dikarenakan pada tahun lalu banyak dari guru penggerak yang sudah diterima sebagai ASN, sehingga otomatis tidak bisa masuk lagi dalam kategori guru penggerak yang dibiayai oleh Pemda,” ujarnya.
Menurut Sobri, guru penggerak pada program TBBC direkrut dari guru-guru honor yang ada di Kabupaten Tubaba yang memiliki skil, kemampuan, dan dedikasi tinggi untuk mengabdi dan memajukan dunia pendidikan Tubaba.
“Program Tubaba Cerdas menjadi gerakan keberlanjutan yayasan gerakan indonesia mengajar sejak tahun 2015 yang bertujuan memberikan kontribusi pada kemajuan dunia pendidikan Tubaba dengan metode mengajar yang kreatif dan inovatif serta fokus pada pengembangan nilai-nilai karakter terutama nilai-nilai nemen (pekerja keras), nedes (sabar/pantang menyerah), nerimo (ikhlas), sederhana, setara, dan lestari,” paparnya.
Melalui kualifikasi tertentu dan pelatihan intensif, para guru penggerak menjalankan tugas sebagai guru dengan menerapkan pembelajaran kreatif dan sebagai promotor sekolah untuk mendukung kemajuan pendidikan siswa di sekolah.
“Untuk fasilitator juga merupakan guru penggerak yang sudah di upgrade dan bertugas melakukan pendampingan dalam kelompok atau wilayah masing-masing berupa facilitating, coaching, training, mentoring, dan motivating. Sedangkan untuk Officer, merupakan tenaga pendidik yang berasal dari sejumlah daerah yang direkrut secara terbuka dengan kriteria tertentu seperti berpendidikan sarjana, dan mumpuni di bidang pendidikan serta memiliki inovasi dan kreativitas tinggi dalam menjalankan program TBBC serta mendampingi para fasilitator maupun guru penggerak,” terangnya.
Pada tahun 2024 ini, dalam upaya peningkatan kualitas guru penggerak, Disdikbud Tubaba merencanakan beberapa kegiatan berupa pelatihan dan sosialisasi, agar guru penggerak dapat lebih lagi berperan aktif dalam mendorong keterlibatan para pemangku kepentingan pendidikan didaerah, baik guru, kepala sekolah, komite sekolah, pengawas, wali murid, hingga masyarakat untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
“Kita berharap dan menargetkan pada tahun ini ada guru penggerak kita yang bisa mendapatkan penghargaan minimal tingkat Provinsi seperti penghargaan guru inovatif, guru berprestasi, atau lainnya. Begitu pula dengan peserta didik, agar bisa juga meraih prestasi yang bisa ditunjukkan bahkan sampai kancah nasional,” pungkasnya. (*)
Laporan: Rian
Editor: Furkon Ari
