LampungCorner.com, LAMPURA – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) kembali menjadi momok serius di awal tahun 2025. Jumlah pasien yang dirawat di berbagai rumah sakit di Kabupaten Lampung Utara (Lampura) Provinsi Lampung terus melonjak hingga mencapai ratusan, bahkan beberapa di antaranya tidak tertolong. Hingga Senin (20/1/2025), total 235 pasien tercatat dirawat, dan tiga di antaranya meninggal dunia.
Dinas Kesehatan Lampung Utara melaporkan peningkatan drastis dari data sebelumnya pada 14 Januari 2025, dengan jumlah pasien yang awalnya 176 kini bertambah hingga 235. Dari kasus kematian, dua korban adalah anak sekolah dasar dan madrasah yang berasal dari Kecamatan Abung Selatan.
Purnomo, salah satu orang tua korban dari Desa Kembang Tanjung, mengungkapkan duka mendalam atas kepergian putri sulungnya yang duduk di kelas 3 MTSN 2 Kotabumi. Ia menceritakan kronologi kejadian yang begitu cepat.
“Awalnya anak saya sakit di sekolah, lalu saya jemput dan membawanya ke klinik untuk dirawat beberapa hari. Tapi setelah pulang dari klinik, kondisinya semakin memburuk, sehingga dibawa ke RS Handayani,” ujar Purnomo.
Namun, nasib berkata lain. “Hanya beberapa jam di ruang IGD, anak saya meninggal dunia,” ungkapnya pilu.
Kepala Desa Kembang Tanjung, Pattahrulloh, membenarkan bahwa desanya menjadi salah satu wilayah terdampak wabah DBD. “Ada empat warga yang terjangkit DBD, satu di antaranya meninggal dunia. Saat ini, rumah warga sudah dilakukan fogging,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Lampung Utara, Maya Natalia Manan, menegaskan langkah-langkah pencegahan telah dilakukan. “Kami telah mencatat 235 kasus DBD hingga 20 Januari 2025, dengan tiga korban meninggal dunia. Puskesmas yang berada di wilayah terdampak juga sudah diarahkan untuk melakukan fogging dan melaksanakan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) 3M Plus,” ujarnya.
Selain itu, Dinas Kesehatan juga mengimbau masyarakat untuk lebih waspada dan aktif menjaga kebersihan lingkungan guna memutus rantai penyebaran nyamuk Aedes aegypti, penyebab utama DBD. (*)
