LAMPUNGCORNER.COM, Bandarlampung – Pekerja Migran Indonesia (PMI) bernama Sulistinah (51) yang dikabarkan berasal dari Lampung itu, kini sudah berada di Rumah Aman di Kuala Lumpur, Malaysia.
Sulistinah adalah WNI yang bekerja sebagai asisten rumah tangga (ART) itu, diduga dianiaya majikannya di Malaysia. Dari informasi yang dikumpulkan dari berbagai sumber, korban menderita sejumlah luka dibagian wajah dan tubuh, hingga menyisakan lebam-lebam.
Menurut Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Ahmad Salabi, saat ini pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Malaysia.
Menurut Ahmad, informasi terakhir sudah didapatkan nama PMI tersebut. Namun saat ini belum diketahui apakah Sulistinah tersebut berasal dari Lampung atau bukan.
“Kita belum dapat kepastian apakah WNI ini dari Lampung atau bukan. Bisa saja dia warga provinsi lain yang berangkat dari Lampung,” ungkap Ahmad saat dikonfirmasi rilislampung.id (group lampungcorner.com), Senin (14/6/2021).
Kini pihaknya masih berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk memastikan darimana WNI tersebut berasal.
Sementara oknum majikan Sulistinah yang melakukan penganiayaan, telah ditangkap oleh pihak Polisi Diraja Malaysia.
“KBRI kita belum dapat infonya. Karena tidak bisa terlalu banyak intervensi, sebab ada batasan-batasan prosedur di Pemerintahan Malaysia. KBRI yang pasti akan melakukan pendampingan Sulistinah selama di Malaysia,” ungkapnya.
Ahmad berharap, apabila sudah mengetahui alamatnya, maka BP2MI akan mengunjungi rumah WNI ini untuk mengetahui kisah keberangkatan Sulistinah.
“Kita akan konfirmasi keluarganya supaya jelas bagaimana keberangkatanya, siapa calo yang memberangkatkan dan sebagainya,” tambah Ahmad lagi.
Sementara Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Lampung Agus Nompitu mengatakan, melalui Bidang Penempatan dan Perluasan Kesempatan Kerja Disnaker, pihaknya akan berkoordinasi secara maksimal dengan lembaga terkait seperti BP2MI.
“Kita upayakan penjemputan dan menghantarkan PMI tersebut sampai ke daerah asal bersama-sama BP2MI,” ujar mantan Kadis Koperasi dan UKM Lampung itu.
Disnaker juga akan berkoordinasi pada pihak atau lembaga yg merekrut tenaga kerja, agar memberikan pembekalan yg baik bagi calon PMI.
“Perusahaan yang menempatkan juga harus memantau perkembangan kondisi TKI yang disalurkan di dalam maupun luar negeri,” tegas Agus Nompitu lagi. (*)
Red