Peringatan dini dikeluarkan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terkait gelombang tinggi yang berpeluang terjadi di beberapa wilayah perairan Indonesia.
Gelombang tinggi diprediksi BMKG muncul pada Jumat-Sabtu (4-5/12/2020). Pemicunya karena pola angin yang diperkirakan terjadi di akhir pekan ini.
BMKG dalam keterangan tertulisnya melaporkan, terdapat pola tekanan rendah 1006 hPa di Samudra Hindia barat daya Banten dan Laut Flores.
Pola angin di wilayah Indonesia umumnya bergerak dari Barat-Utara dengan kecepatan berkisar 5-25 knot. Kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Natuna Utara, perairan utara Kepulauan Natuna-Kepulauan Anambas, perairan Barat Lampung, Selat Sunda bagian Barat dan Selatan.
”Kondisi ini mengakibatkan tinggi gelombang di sekitar wilayah tersebut,” tulis BMKG dalam keterangannya yang dilansir Lampungcorner.com dari detik.com, Jumat (4/12/2020).
BMKG mengimbau warga, terutama nelayan untuk waspada. Gelombang setinggi hingga 4 meter akan berpotensi terjadi di Perairan Barat Lampung, Samudera Hindia Barat Kepulauan Mentawai-Lampung, Selat Sunda bagian Barat dan Selatan.
Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah itu dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran. Untuk itu, BMKG selalu mengimbau masyarakat untuk selalu waspada. Terutama bagi nelayan yang beraktivitas dengan moda transportasi seperti perahu nelayan.
”Perahu nelayan (kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 m), kapal tongkang (kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 m), kapal ferry (kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 m), dan kapal ukuran besar seperti kapal kargo/kapal pesiar (kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4 m),” tulis BMKG lagi.
Selain itu, BMKG juga mengimbau warga yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi tetap selalu waspada.(dtc/red)
