LAMPUNGCORNER.COM, Bandarlampung – Yuliani, warga Desa Braja Yekti, Kecamatan Braja Selebah, Kabupaten Lampung Timur kini harus menjadi tulang punggung keluarga, setelah Tukirin (49), suaminya, diterkam buaya saat mencari ikan di sungai sekitar Taman Nasional Waykambas (TNWK), Jumat (18/6/2021) lalu.
Setelah peristiwa naas itu, Tukirin harus dirawat intensif di Rumah Sakit Urip Sumoharjo akibat mengalami gigitan buaya di lengan kanannya.
Menurut Yuliani, dirinya sementara harus menggantikan posisi sang suami, untuk menghidupi keluarganya. Mereka juga memiliki dua anak yang masih kelas 3 SD dan 2 SMP.
“Saya tidak bapak dapat berapa jahitan. Selama suami tidak kerja, saya yang jadi tulang punggung. Menjadi buruh tani dengan bayaran kadang Rp40 ribu atau paling besar Rp80 ribu sehari saya jalani,” ungkapnya kepada rilislampung.id (group lampungcorner.com).
Tukirin sendiri terlihat sedang berbaring di kasur salah satu ruangan rumah sakit, dengan tangan dililit perban dan gips.
“Alhamdulillah sudah membaik. Sudah dua malam dirawat,” ujar Tukirin lirih saat ditanya kondisinya.
Tukirin bercerita, pada malam kejadian itu dirinya bersama adik iparnya mendatangi sungai yang sebelumnya ia pasang perangkap ikan sejenis bubu. Namun saat dirinya mengambil bubu tersebut, seekor buaya seketika menyerang dan menggigit tangan dan menyeretnya ke sungai.
“Adik ipar saya langsung menghampiri dan memukul buaya tersebut hingga gigitannya terlepas. Saya langsung ke pos penjagaan TNWK dan langsung dibawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapat pertolongan,” terusnya.
Menurutnya saat itu dia dibawa ke Rumah Sakit di wilayah Wayjepara. Namun karena tidak sanggup, ia dirujuk ke Rumah Sakit Aka Medika Sribhawono hingga ke RS Urip Sumoharjo. Hasil diagnosis, dua tulang Tukirin patah. (*)
Red
