LAMPUNGCORNER.COM, Bandarlampung – Sinyal kuat majunya Menteri BUMN Erick Thohir sebagai calon presiden (capres) seperti disampaikan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (Zulhas) dinilai sebuah marketing politik yang tepat.
Erick yang memiliki darah Lampung dari sang ayah Mohammad Teddy Thohir, lahir di Gunungsugih, Lampung Tengah.
Pengamat politik Universitas Lampung (Unila) Budi Kurniawan menyebut, sinyal dari Zulhas adalah strategi politik yang wajar.
Erick dan Zulhas memiliki hubungan yang saling menguntungkan. PAN membutuhkan tokoh dan dana, sementara Erick perlu perahu sebagai kendaraan politik.
“Penokohan Erick dampaknya hanya kepada etnis Lampung. Sementara di provinsi ini berdiam beberapa suku yang didominasi Jawa,” ungkap Budi, Sabtu (19/6/2021).
Karena itu, kalkulasinya Erick hanya akan menjadi wakil presiden, sementara capres tetap dari Jawa.
Kolaborasi Jawa-Sumatera ini merupakan marketing politik yang tepat. Sebab, setelah Hatta Radjasa tidak ada lagi tokoh yang kuat dari Sumatera.
Terlebih Erick sepertinya tidak hanya bergerilya di PAN, melainkan juga sudah masuk lingkup PKB dan tokoh-tokoh NU.
“Dia mirip seperti Sandiaga Uno, tidak memiliki akar kuat di kelompok nasionalis dan santri, tapi bisa dikombinasikan,” ujarnya.
Budi juga menilai, saat ini PAN dalam kondisi krisis sejak Amien Rais ke luar. PAN tidak memiliki tokoh sentral. Wajar apabila strategi Zulhas mencari orang-orang yang bisa menarik suara.
“Karena kalau PAN ingin eksis harus punya tokoh dan modal yang kuat. Dan, ini tidak dimiliki Zulhas,” tutupnya. (*)
Red