Skenario Terburuk, BMKG Sebut Potensi Tsunami 29 M di Selat Sunda

- Jurnalis

Rabu, 9 Juni 2021 - 12:10 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi Kalbi Rikardo Rilislampung.id/Lampungcorner.co.Grup

Ilustrasi Kalbi Rikardo Rilislampung.id/Lampungcorner.co.Grup

LAMPUNGCORNER.COM, Lampung SelatanIni sebuah skenario terburuk yang disampaikan Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono.

Dia mengatakan ada potensi gempa Magnitudo (M) 8,7 yang akan menyebabkan tsunami setinggi 29 meter di selatan Jatim hingga Selat Sunda.

Daryono karenanya mengingatkan masyarakat waspada, namun tidak juga terlalu panik. Karena model skenario terburuk itu dibuat untuk merancang mitigasi.

“Kapan terjadinya juga tidak ada yang tahu. Potensi itu sama untuk semua wilayah Sumatera, Jawa, Bali, Lombok hingga Sumba, bukan Jatim saja,” terangnya dalam kicauannya di akun Twitternya @DaryonoBMKG, Rabu (9/6/2021).

Baca Juga :  Tuntut Kenaikan Harga, Ribuan Petani Singkong Ancam Tutup Pabrik Tapioka

Menurut Daryono, potensi gempa besar bersumber di zona megathrust (patahan naik yang besar).

Dalam cuitannya, Daryono juga menampilkan sejarah gempa besar akibat aktivitas subduksi lempeng di beberapa daerah di Jawa.

Di antaranya terjadi pada tahun 1840 (7,5); 1859 (7,5); 1867 (7,5); 1875 (7,5); 1903 (7,9); 1921 (7,5); 1937 (7,2); 1943 (7,1); 1979 (7,0); 1994 (7,6); 2006 (7,7); dan 2009 (7,3).

Baca Juga :  Wakapolres Tubaba Periksa 54 Personel Pemegang Senpi

“Catatan sejarah gempa besar Jawa akibat aktivitas subduksi lempeng membuktikan bahwa: justru Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Barat adalah yang paling sering dilanda gempa besar,” katanya.

Lebih lanjut Daryono menegaskan bahwa bicara tentang gempa bumi banyak ketidakpastian. Ia mengakui tidak semua zona aktif akan berakhir munculnya lindu besar.

”Kapan gempa kuat akan terjadi? Itu seperti halnya bertanya kapan kita mati. Setiap yang hidup pasti mati. Pasti, tapi kapan itu tiba kita tidak tahu,” paparnya. (*)

Red

Berita Terkait

Bupati Lampung Selatan Terima Audiensi BNNK Lampung Selatan
Penghujung Tahun 2024, Asisten Ekobang Ingatkan Optimalisasi Anggaran
Semringah, 3 Peserta Senam Yang Full Senyum Dapat Hadiah Dari Plh. Sekda Lamsel
Sangat Inovatif, Kabupaten Lampung Selatan Raih Penghargaan Innovative Government Award 2024
5 Tahun Menjabat Sekda, Thamrin: Terima Kasih Untuk Kolaborasi Kita Bersama
TPPS Lampung Selatan Gelar Rapat Teknis Percepatan Penurunan Stunting 2024
Mendagri Apresiasi Pemerintah Daerah Jaga Stabilitas Inflasi Sepanjang 2024
Asisten Pemerintahan dan Kesra Ajak Masyarakat Terima Hasil Pilkada
Berita ini 287 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 9 Desember 2024 - 04:50 WIB

Bupati Lampung Selatan Terima Audiensi BNNK Lampung Selatan

Senin, 9 Desember 2024 - 04:50 WIB

Penghujung Tahun 2024, Asisten Ekobang Ingatkan Optimalisasi Anggaran

Jumat, 6 Desember 2024 - 04:54 WIB

Semringah, 3 Peserta Senam Yang Full Senyum Dapat Hadiah Dari Plh. Sekda Lamsel

Jumat, 6 Desember 2024 - 04:50 WIB

Sangat Inovatif, Kabupaten Lampung Selatan Raih Penghargaan Innovative Government Award 2024

Kamis, 5 Desember 2024 - 04:50 WIB

5 Tahun Menjabat Sekda, Thamrin: Terima Kasih Untuk Kolaborasi Kita Bersama

Berita Terbaru